Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Tekanan terhadap mata uang garuda membawa kabar baik bagi industri berbasis ekspor. Salah satunya adalah industri tekstil asal Jepang, yakni PT Unitex Tbk.
Emiten berkode saham UNTX di Bursa Efek Indonesia ini memperkuat pasar ekspor saat rupiah tak bertenaga. Presiden Direktur UNTX, Naohiko Ashida bilang, pelemahan rupiah merupakan kesempatan untuk menambah pundi-pundi penghasilan. "Kami akan menaikkan ekspor 40% di tahun ini," kata Naohiko, Kamis (26/6).
Asal tahu saja, 21% total pendapatan Unitex tahun lalu berasal dari ekspor dengan nilai US$ 4,25 juta. Dengan target kenaikan ekspor 40%, nilai ekspor yang dibidik oleh UNTX pada tahun ini sekitar US$ 12,01 juta.
Adapun negara tujuan ekspor terbesar UNTX adalah Jepang, sisanya Eropa, Australia dan AS. Tak banyak berubah, tahun ini perseroan masih menargetkan Jepang sebagai tujuan ekspor utama.
Sampai kuartal satu tahun ini, UNTX telah berhasil mengantongi kenaikan ekspor sebesar 34,1% menjadi sekitar US$ 1,16 juta. Adapun kuartal satu tahun lalu, nilai ekspor UNTX baru US$ 871.718.
Dengan penguatan pasar ekspor, Naohiko berharap bisa menggenjot penjualan 10% tahun ini. Itu artinya, manajemen mematok target penjualan US$ 22,04 juta tahun ini, dari realisasi tahun lalu sebesar US$ 20,03 juta.
Agar target penjualan bisa tercapai, Unitex akan meremajakan mesin. UNTX telah meraih dana belanja modal dari induk usahanya, Unitika Trading Co Ltd senilai US$ 1,5 juta. "Mesin pabrik kami di Bogor sudah berumur sekitar 40 tahun," terang Naohiko.
Hingga saat ini, pabrik UNTX di Bogor memiliki 224 mesin. Naohiko berharap, dalam jangka panjang, perusahaan bisa mengurangi jumlah mesin menjadi 100 unit saja. "Walau mesin berkurang, tapi tak mengurangi kapasitas produksi, karena kami mencari mesin yang lebih efesien." tambahnya.
Saat ini, produksi pabrik UNTX terdiri dari spinning (produksi kapas) sebanyak 1.450 bal per bulan (1 bal= 181,44 kg), weaving (penenunan) 1,8 juta meter per bulan, dan dyeing (pewarnaan ) sepanjang 2 juta meter per bulan atau setara 130 ton sebulan. Tahun ini diharapkan kapasitas naik 10%.
Sampai kuartal I 2014, pendapatan UNTX naik 11,13% menjadi US$ 5,11 juta dari periode yang sama 2013 senilai US$ 4,6 juta. Pendapatan tertinggi dari kain US$ 4,68 juta, dan benang US$ 362.990.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News