Reporter: Amailia Putri Hasniawati |
JAKARTA. Kemelut di pasar keuangan Amerika Serikat belum berimbas terhadap ekspor kopi Indonesia. Itu sebabnya, Sekretaris Eksekutif Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Rachim Kartabrata belum mengetahui langkah yang bakal diambil oleh para eksportir dalam beberapa waktu mendatang.
"Belakangan ini eksportir mengambil short atau long position. Jika kondisi tidak menentu seperti sekarang paling aman adalah hedging," kata Rachim.
Untuk catatan, hedging merupakan aksi lindung nilai yang dilakukan eksportir dan importir. Mereka menggunakan patokan harga, baik komoditas maupun kurs mata uang yang digunakan, pada saat pengiriman merupakan harga kesepakatan kedua belah pihak dan tidak terpengaruh fluktuasi harga.
Harga kopi robusta lokal untuk keperluan ekspor saat ini berkisar Rp 12.000 - Rp 13.000 per kg. Sebanyak 85% ekspor kopi Indonesia merupakan jenis robusta dan sisanya Arabika. Arabika nya pun arabika yang kualitasnya lebih baik dari yang diperdagangkan di bursa New York. Jika saat ini harga kopi arabika di bursa New York sekitar US$ 2,60 per kg, maka kopi arabika speciality kita lebih tinggi yaitu sekitar US$ 2,7 per kg. Total ekspor kopi Indonesia per tahun rata-rata mencapai 350.000 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News