kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.321.000   -16.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.675   65,00   0,39%
  • IDX 8.284   131,92   1,62%
  • KOMPAS100 1.151   22,12   1,96%
  • LQ45 828   21,76   2,70%
  • ISSI 292   4,54   1,58%
  • IDX30 434   11,86   2,81%
  • IDXHIDIV20 494   12,54   2,61%
  • IDX80 128   3,09   2,47%
  • IDXV30 137   3,04   2,27%
  • IDXQ30 138   3,65   2,71%

Elnusa ingin ikut garap Blok Rokan


Senin, 06 Agustus 2018 / 14:09 WIB
Elnusa ingin ikut garap Blok Rokan
ILUSTRASI. Elnusa


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga Juni 2018, PT Elnusa Tbk mengantongi kontrak jasa minyak dan gas (migas) Rp 1,1 triliun. Mayoritas kontrak berasal dari Grup PT Pertamina (Persero).

Pemberi kontrak yang berasal dari perusahaan terafiliasi antara lain PT Pertamina EP, PT Pertamina Gas, PT Pertamina Hulu Energi dan PT Pertamina Geothermal Energy. Adapun pemberi kontrak pihak ketiga seperti ConocoPhillips dan Saka Energi Indonesia.

Tak puas sampai di situ, Elnusa berharap bisa nimbrung di Blok Rokan. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mempercayakan pengelolaan blok itu kepada Pertamina. "Sebagai kontraktor jasa migas, bagian dari Pertamina Group tentu kami tertarik untuk berpartisipasi," ungkap Rifqi Budi Prasetyo, Investor Relations PT Elnusa Tbk, Minggu (5/8).

Kalau cita-cita itu terkabul, portofolio pengelolaan blok migas besar Elnusa akan bertambah. Sebelumnya, emiten berkode saham ELSA di Bursa Efek Indonesia itu sudah digandeng Pertamina di Blok Mahakam.

Sambil memburu pekerjaan baru, Elnusa juga mengerjakan kontrak di tangan. Mereka tengah mengggarap jasa migas Blok Mahakam, Offshore North West Java (ONWJ) dan Sanga-sanga.

Sepanjang semester I 2018, Elnusa sudah membelanjakan Rp 344 miliar dari total alokasi dana belanja modal Rp 600 miliar tahun ini. Duit itu untuk belanja peralatan seismik offshore.

Sementara sepanjang tahun ini Elnusa mengincar pertumbuhan kinerja 10%–15%. Dari Januari–Juni 2018, pendapatan mereka naik 46,73% menjadi Rp 2,92 triliun. Adapun laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk atau laba bersih, terungkit hampir sembilan kali menjadi Rp 127,66 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×