kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Emiten Jasa Pertambangan Berkomitmen Menjaga Kinerja Operasional


Rabu, 12 Januari 2022 / 19:48 WIB
Emiten Jasa Pertambangan Berkomitmen Menjaga Kinerja Operasional
ILUSTRASI. Bongkar muat batubara.KONTAN/Cheppy A. Muchlis/11/03/2015


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten jasa pertambangan berkomitmen menjaga kinerja operasional untuk tahun ini. Di sisi lain, sejumlah sentimen kini tengah mewarnai industri batubara, mulai dari kenaikan harga batubara dan kebijakan larangan ekspor oleh pemerintah Indonesia per 1 Januari 2022.

Sekretaris Perusahaan PT United Tractors Tbk (UNTR) Sara K. Loebis mengungkapkan, sejauh ini belum ada laporan dampak kebijakan larangan ekspor batubara untuk kinerja perusahaan. "Sejauh ini belum ada laporan adanya dampak di kami, mungkin karena masih berada di minggu pertama," ungkap Sara kepada Kontan, Rabu (12/1).

Sara melanjutkan, untuk tahun ini UNTR menargetkan lini bisnis jasa tambang naik 3% dari tahun sebelumnya. Bisnis ini termasuk untuk produksi batubara dan overburden removal.

Kontan mencatat, UNTR lewat lini bisnis kontraktor pertambangan mencatatkan kinerja moncer dalam kurun 11 bulan pertama 2021. Melalui Pamapersada, volume produksi mencapai 106,5  juta ton batubara, naik tipis 1,72% dari produksi batubara di periode yang sama tahun 2020, yakni 104,7 juta ton. 

Baca Juga: Kementerian ESDM: Kebutuhan Batubara Domestik Tahun 2022 Mencapai 165,7 Juta Ton

Sementara itu, Pama mencatatkan 781,8 juta bank cubic meter (bcm) pengupasan lapisan permukaan atau overburden (OB) removal sepanjang 11  bulan 2021. Jumlah ini naik 2,47% dari jumlah produksi OB tahun 2020.

Di bisnis perdagangan batubara, PT Tuah Turangga Agung (TTA), UNTR mencatatkan penjualan 8,48 juta ton batubara atau naik 2,9% dari periode 11 bulan 2020 sebesar 8,24 juta ton. Hanya saja, penjualan di periode November 2021 menurun 20,3%, dari 409.000 ton di Oktober 2021 menjadi 326.000 ton. 

Sementara itu, Manajemen PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) pun menyebutkan sejauh ini belum ada dampak yang terasa dari larangan ekspor batubara. 

Baca Juga: Izin Ekspor Batubara akan Diprioritaskan untuk Perusahaan yang Sudah Penuhi 100% DMO

Sekretaris Perusahaan BIPI Kurniawati Budiman mengungkapkan, pihaknya masih mengambil sikap wait & see untuk kebijakan larangan ekspor batubara. Sementara itu, kenaikan harga batubara diakui tak berdampak pada kenaikan harga jasa. "Karena skema kontraknya jangka panjang," ujar Kurniawati kepada Kontan, Rabu (12/1).

Kurniawati melanjutkan, untuk kinerja penanganan batubara pada tahun ini ditargetkan mencapai 70 juta ton. Sementara itu, untuk alokasi belanja modal kini masih dalam evaluasi manajemen. "Alokasi capex saat ini hanya untuk penggantian aset dan pengadaan sparepart," pungkas Kurniawati. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×