kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Empat BUMN karya kantongi kontrak baru Rp 81,17 triliun hingga September 2018


Selasa, 23 Oktober 2018 / 19:21 WIB
Empat BUMN karya kantongi kontrak baru Rp 81,17 triliun hingga September 2018
ILUSTRASI. Proyek jalan tol Pandaan-Malang


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembangunan proyek-proyek baru tahun ini lebih sepi dibandingkan tahun lalu. Ini tampak dari pencapaian kontrak baru empat besar perusahaan kontruksi pelat merah hingga kuartal III 2018.

Keempat perusahaan tersebut yakni PT PP Tbk (PTPP), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) baru berhasil mengantongi kontrak baru sebesar Rp 81,17 triliun selama sembilan bulan pertama tahun ini.

Padahal kalau dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017, keempat BUMN karya tersebut berhasil mengantongi kontrak baru senilai Rp 120,77 triliun. Itu artinya, terjadi penurunan sebesar 31,7%.

Pencapaian terbaik ditorehkan oleh PTPP dengan membukukan kontrak anyar 32,45% atau 66,1% dari target tahunan mereka yakni sebesar Rp 49,1 triliun. Perolehan itu masih naik tipis dari sembilan bulan pertama 2017 sebesar Rp 31,9 triliun.

Lalu, ADHI mengantongi Rp 11,4 triliun atau 48,9% dari target perusahaan tahun ini yakni sebesar Rp 23,2 triliun. Capaian tersebut juga meningkat 10,6% dari periode yang sama tahun lalu yang hanya berhasil meraih Rp 10,3 triliun.

Adapun WIKA telah mengantongi kontrak anyar Rp 25,32 triliun atau 43,57% dari target mereka sampai penghujung tahun yaitu Rp 58,11 triliun. Dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 34,07 triliun, pencapaian itu melorot 34,4%.

Sementara pencapaian terburuk dihadapi oleh WSKT. Perusahaan ini hanya mampu mengantongi Rp 12 triliun sepanjang Januari-September 2018 atau 24% dari Rp 50 triliun target mereka tahun ini. Padahal pada periode yang sama tahun lalu, mereka mampu mengantongi kontrak anyar Rp 44,5 triliun.

Shatia Hadiarti, Sekretaris Perusahaan Waskita mengatakan pihaknya belum merevisi target meskipun capaian dalam hingga kuartal III masih minim. "Saat ini kami ada kontrak dengan penawaran terendah Rp 7 triliun lagi. Sekarang kami tengah menunggu pengumuman hasil tender," katanya pada Kontan.co.id, Selasa (23/10).

Untuk mengejar target kontrak baru Rp 50 triliun, Shatia bilang, Waskita masih akan fokus membidik proyek-proyek infrastruktur. Terakhir, perusahaan ini berhasil mendapatkan dua proyek bendungan yaitu Bendungan Tiga Dihaji Paket II di kabupaten Ogan KomerinG Ulu Selatan dan Bendungan Bener Paket II di Puwekerto.

Begitu juga dengan PTPP, perusahaan ini masih optimis bisa mendapatkan kontrak baru Rp 16,65 triliun lagi. "Kami masih optimis bisa mencapai target sampai akhir tahun." ujar Agus Samuel Kana

Adapun proyek-proyek yang didapatkan PTPP diantaranya Makassar New Port tahap IB dan I C Rp 2,49 triliun, Tol Padaleunyi ruas BUah Batu-Cileunyi Jalur Rp 155,6 miliar, Gudang Pertamina Rp 933 miliar, Grand Samaya Tahap I Rp 270 miliar, Depok Stater Rp 200 miliar, Vasanta Infrastruktur Rp 45 miliar,, Aeon tahap II Rp 523 miliar, Executif Port Merak Rp 406 miliar.

Selain itu ada pula proyek Vasanta Inopark senilai Rp 466,5 miliar, Runway 3 Bandara Soekarno Hatta Rp 726 miliar, Perluasan Apron Bandara Bali Rp 1,36 triliun, Nipa Tank Termina Fase 2 Rp 1,53 triliun, Dermaga Patimban Rp 1,02 triliun,Bandra Kulonprogo Rp 5,58 triliun, Scatered Dual Fuel Engine MPP 120 MW Paket I Rp 1,23 triliun dan lain-lain.

Senada, Adhi Karya juga masih yakin dengan target mereka tahun ini karena porsi proyek-proyek pemerintah masih berjalan. "Diihat dari porsi pencapaian kontrak kami, realisasi proyek pemerintah masih dibawah 30%. Oleh karena itu, sampai akhir tahun masih optimis target tercapai," kat Ki Syahgolang, Sekretaris Perusahaan ADHI.

Dari capaian kontrak baru Adhi, swasta masih menyumbang porsi paling banyak yakni 48,2%. Lalu proyek BUMN berkontribusi 26,7% dan proyek pemerintah hanya menyumbang 25,1%.

Sementara Tumiyana, Direntur Utama WIKA, masih yakin bisa mencapai order book atau total kontrak yang dihadapi sebesar Rp 130 triliun sampai akhir tahun. Rinciannya, 72,49 triliun kontrak carry over dan Rp 58,11 triliun kontrak baru.

Maklum, WIKA berhasil memperoleh kesepakatan investasi di perhelatan IMF-World Bank 2018 di Bali senilai Rp 15,68 triliun yaitu pembangunan Kawasan Pariwisata Bali Utara, pembangunan tiga jalan tol di Jakarta dan Bandung, pembangunan pabrik Kaltim Amonium Nitrat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×