kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Empat BUMN karya kantongi kontrak baru Rp 81,17 triliun hingga September 2018


Selasa, 23 Oktober 2018 / 19:21 WIB
Empat BUMN karya kantongi kontrak baru Rp 81,17 triliun hingga September 2018
ILUSTRASI. Proyek jalan tol Pandaan-Malang


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembangunan proyek-proyek baru tahun ini lebih sepi dibandingkan tahun lalu. Ini tampak dari pencapaian kontrak baru empat besar perusahaan kontruksi pelat merah hingga kuartal III 2018.

Keempat perusahaan tersebut yakni PT PP Tbk (PTPP), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) baru berhasil mengantongi kontrak baru sebesar Rp 81,17 triliun selama sembilan bulan pertama tahun ini.

Padahal kalau dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017, keempat BUMN karya tersebut berhasil mengantongi kontrak baru senilai Rp 120,77 triliun. Itu artinya, terjadi penurunan sebesar 31,7%.

Pencapaian terbaik ditorehkan oleh PTPP dengan membukukan kontrak anyar 32,45% atau 66,1% dari target tahunan mereka yakni sebesar Rp 49,1 triliun. Perolehan itu masih naik tipis dari sembilan bulan pertama 2017 sebesar Rp 31,9 triliun.

Lalu, ADHI mengantongi Rp 11,4 triliun atau 48,9% dari target perusahaan tahun ini yakni sebesar Rp 23,2 triliun. Capaian tersebut juga meningkat 10,6% dari periode yang sama tahun lalu yang hanya berhasil meraih Rp 10,3 triliun.

Adapun WIKA telah mengantongi kontrak anyar Rp 25,32 triliun atau 43,57% dari target mereka sampai penghujung tahun yaitu Rp 58,11 triliun. Dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 34,07 triliun, pencapaian itu melorot 34,4%.

Sementara pencapaian terburuk dihadapi oleh WSKT. Perusahaan ini hanya mampu mengantongi Rp 12 triliun sepanjang Januari-September 2018 atau 24% dari Rp 50 triliun target mereka tahun ini. Padahal pada periode yang sama tahun lalu, mereka mampu mengantongi kontrak anyar Rp 44,5 triliun.

Shatia Hadiarti, Sekretaris Perusahaan Waskita mengatakan pihaknya belum merevisi target meskipun capaian dalam hingga kuartal III masih minim. "Saat ini kami ada kontrak dengan penawaran terendah Rp 7 triliun lagi. Sekarang kami tengah menunggu pengumuman hasil tender," katanya pada Kontan.co.id, Selasa (23/10).



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×