Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Rizki Caturini
CIKARANG. Salah satu anak perusahaan PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Velasto Indonesia, hari ini (28/7) melakukan ekspor perdana empat unit Wintor ke Malaysia. Kendaraan angkut khusus perkebunan serbaguna karya anak bangsa ini memiliki kandungan komponen lokal mencapai 86%.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto berharap harga produk ini bisa sekitar Rp 60 juta sampai Rp 80 juta per unit. Asal tahu, Wintor saat ini dibanderol dengan harga Rp 100 juta per unit.
"Kisaran harga itu supaya plafon harga tidak tabrakan dengan harga LCGC. Serta untuk ekspor saya harap bisa diperhatikan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) agar tidak mudah ditiru negara lain," tutur Airlangga dalam peresmian pengiriman produk ini, Jumat (28/7).
Kapasitas terpasang pabrik untuk produksi Wintor sebanyak 3.000 unit per tahun. Namun populasi Wintor dari November 2013 sampai saat ini sudah produksi 1.177 unit. Presiden Direktur PT Astra International Tbk, Prijono Sugiarto berharap kapasitas terpasang sebesar 3.000 unit bisa digunakan maksimal produksinya.
"Untuk Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sudah 86%. Khusus gear box belum diproduksi karena menunggu skala ekonomin tercapai," kata Prijono.
Presiden Direktur Astra Otoparts Hamdhani Dzulkarnaen menambahkan, investasi total untuk Wintor mencapai Rp 80 miliar. Dirinya berharap bisnis Wintor nantinya menopang bisnis emiten berkode dagang AUTO ini. "Nanti kami akan siapkan divisi pemasarannya," kata Hamdhani.
Hingga saat ini, sejumlah perusahaan perkebunan dan pengolahan kelapa sawit nasional seperti Triputra Agro Persada Group, First Resources Group, Sumber Tani Agung Group, Hasnur Group, Dharma Satya Nusantara Group telah menggunakan Wintor untuk mendukung kegiatan operasional di perkebunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News