kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,11   -0,53   -0.06%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Enseval Putera (EPMT) proyeksikan pertumbuhan kinerja 6%-8% tahun ini


Senin, 04 Mei 2020 / 18:41 WIB
Enseval Putera (EPMT) proyeksikan pertumbuhan kinerja 6%-8% tahun ini


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anak usaha PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Enseval Putera Megatrading Tbk (EPMT) mencetak kinerja positif di awal tahun ini. Perusahaan distributor barang konsumsi dan farmasi ini optimistis kinerja tumbuh positif sepanjang tahun 2020.

Berkaca pada laporan keuangannya di kuartal-I 2020, EPMT membukukan penjualan Rp 5,57 triliun di kuartal I 2020 atau tumbuh 9,1% year on year (yoy). Dari segi beban pokok penjualan EPMT di kuartal tersebut tercatat senilai Rp 4,9 triliun atau tumbuh 8,8% yoy.

Namun Enseval masih mampu membukukan laba bruto senilai Rp 644,64 miliar atau tumbuh 11,8% dibandingkan kuartal-I tahun lalu. Alhasil setelah dikurangi pos beban lainnya, perseroan meraih laba bersih sebanyak Rp 175,83 miliar atau melesat 33% yoy.

Baca Juga: Perusahaan farmasi berlomba kembangkan dan produksi obat corona

Direktur Utama KLBF, Vidjongtius mengatakan, penjualan di kuartal pertama tahun ini disokong hampir semua kategori produk. "Ada sedikit pengaruh ketika konsumen menyetok barang-barang kebutuhan seperti susu, makanan, vitamin dan lainnya," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (4/5).

Persiapan menyambut bulan puasa pada akhir kuartal pertama 2020, menurut Vidjongtius, membuat arus distribusi barang Enseval meningkat. Di kuartal berikutnya, EPMT yakin masih dapat meningkatkan pendapatan. Manajemen memproyeksikan pertumbuhan bisnis kisaran 6%-8% sampai akhir tahun 2020.
 
Adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) bukan halangan bagi EPMT. Sebab, kata Vidjongtius, distribusi dan logistik mampu beroperasi secara penuh dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pemerintah.

Sedangkan dari segi pasar, EPMT melihat kebutuhan akan produk kesehatan masih tinggi di masyarakat apalagi saat pandemi seperti ini. Tercatat di kuartal I 2020 segmen penjualan obat resep berkontribusi sebesar 28% dari total revenue saat itu atau sekitar Rp 1,58 triliun.

Penjualan segmen tersebut tumbuh 7,8% dibandingkan periode sama tahun lalu, Rp 1,47 triliun. Segmen lainnya datang dari obat bebas yang menyumbang sebanyak Rp 841,05 miliar pada kuartal I 2020, naik 6% dibandingkan kuartal I tahun lalu yang senilai Rp 792,61 miliar.

Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) mewaspadai penurunan kinerja di kuartal II 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×