Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Entitas usaha Perusahaan Listrik Negara (PLN), PT PJB UP Muara Karang bakal ikut serta meramaikan perdagangan bursa karbon dalam negeri alias IDXCarbon.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Iman Rachman menuturkan, suplai perdagangan bursa karbon berikutnya berasal dari anak usaha PLN. Asal tahu saja, BEI merupakan penyelenggara bursa karbon di tanah air.
PT PJB UP Muara Karang merupakan perusahaan ketiga yang mengantongi SPE-GRK dengan nomor sertifikat SPE-11-PR-V-2023-10867 (000001 - 927113) sejak 22 September 2023.
Anak usaha PT PLN Nusantara Power ini mendaftarkan proyek Pembangunan Pembangkit Listrik Baru Berbahan Bakar Gas Bumi PLTGU Blok 3 PJB Muara Karang dengan potensi 927.113 ton CO2e.
Baca Juga: Bursa Karbon Punya Potensi Rp 3.000 Triliun, Jokowi Pesan Tiga Hal Ini
"Suplai berikutnya dari PLTGU Muara Karang PLN. Kami masih menunggu PTBA-EU dari 99 PLTU," jelas Iman dalam konferensi pers di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Senin (26/9).
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan 99 unit pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) untuk mengikuti perdagangan karbon.
Adapun 99 unit PLTU Batubara terdiri dari 55 unit PLTU dari PLN Group dan 44 unit PLTU dari Independent Power Producer (IPP) di atas 100 MegaWatt (MW).
Jumlah tersebut setara dengan 86% dari total PLTU Batu Bara yang beroperasi di Indonesia. Selain dari sub sektor pembangkit tenaga listrik, mulai dari ketuhanan, pertanian hingga kelautan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News