Reporter: Muhammad Julian | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Enseval Putera Megatrading Tbk (EMPT) menunjukkan kinerja yang positif pada sembilan bulan pertama tahun 2019. Berdasarkan laporan keuangan PT Enseval Putera Megatrading Tbk di kuartal III 2019, perseroan mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 16,48 triliun pada sepanjang Januari - September 2019.
Sebelumnya, penjualan bersih perseroan tercatat sebesar Rp 15,12 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Artinya, terjadi pertumbuhan pada penjualan bersih sekitar 8,94% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Baca Juga: Enseval Putera Megatrading (EPMT) Optimistis Bisnis Distribusi Tumbuh 8%
Pertumbuhan penjualan di kuartal III 2019 didorong oleh kenaikan penjualan secara yoy yang terjadi pada segmen produk-produk perseroan. Segmen barang konsumsi misalnya, segmen yang memiliki porsi kontribusi paling besar ini tercatat mengalami pertumbuhan sekitar 7,99% yoy menjadi Rp 7,11 triliun atau setara dengan 43,16% dari total penjualan di speanjang Januari - Sptember 2019.
Pertumbuhan penjualan juga dijumpai pada segmen produk lainnya seperti obat dengen resep dokter. Penjualan segmen ini tercatat mengalami pertumbuhan sekitar 8,49% dari yang semula Rp 4,12 triliun di kuartal III 2018 menjadi Rp 4,47 triliun di kuartal III 2019.
Direktur PT Enseval Putera Megatrading Tbk, Handy Salim mengatakan capaian kinerja penjualan perseroan tidak terlepas dari upaya perseroan dalam memperluas jangkauan jaringan distribusi.
“Kami terus meningkatkan distribusi coverage kami,” jelas Handy Salmi dalam acara paparan publik pada Selasa (17/12).
Sampai September 2019, perseroan telah menyelesaikan dan meresmikan penggunaan gudang dan kantor cabang baru di kota Sorong yang berkapasitas 550 pallet dan Kota Kudus yang memilki kapasitas penyimpanan sebesar 1.800 pallet. Adapun pengoperasian gudang di Sorong sudah dilakukan sejak akhir tahun 2018 lalu.
Baca Juga: Enseval optimistis tumbuh 8% tahun ini
Di sisi lain, kenaiakan yang terjadi pada sisi penjualan bersih sebenarnya juga diikuti oleh kenaikan pada beberapa pos beban. Pada pos beban pokok penjualan misalnya tercatat mengalami kenaiakan sebesar 9.59% yoy dari yang semula sebesar Rp 13,35% triliun di kuartal III 2018 menjadi Rp 14,64 triliun di kuartal III 2019.
Pada saat yang bersamaan, kenaikan juga terjadi pada pos beban lain seperti beban penjualan alias selling expenses dan beban umum dan administrasi. Mengacu kepada laporan keuangan perusahaan, beban penjualan perseroan tercatat meningkat sekitar 9,27% yoy dari yang semula sebesar Rp 1 triliun menjadi Rp 1,1 triliun.
Sementara itu, beban umum dan administrasi juga mengalami kenaikan sekitar 6,77% yoy ari Rp 154,86 miliar di kuartal III 2018 menjadi Rp 165,35 miliar di kuartal III 2019.
Kendati demikian, perseroan masih bisa mencatatkan pertumbuhan pada sisi laba yang dapat diatribusikan keada entitas induk alias laba bersih. Pasalnya, laba bersih perseroan tercatat naik tipis sekitar 0,32% yoy menjadi Rp 471,04 miliar di sepanjang Januari - September 2019. Sebelumnya, laba bersih perseroan tercatat sebesar Rp 469,59.
Hingga tutup tahun nanti, perseroan menargetkan bisa mempertahankan pertumbuhan kinerja penjualan di kuartal III. Harapannya, pertumbuhan penjualan pada tutup tahun nanti bisa dijaga di atas level pertumbuhan ekonomi nasional yang diproyeksikan sebesar 5% di tahun 2019.
Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) mendirikan anak usaha baru
Di sisi lain, perseroan juga menargetkan laba bersih perseroan bisa bertumbuh bila dibandingkan dengan tahun lalu.
“Karena kami masih akan terus mengevaluasi operating expense kami untuk penggunanya agar lebih efektif lagi,” kata kata Direktur PT Enseval Putera Megatrading Tbk, Jos Iwan Atmadjaja ketika ditemui usai acara papran publik pada Selasa (17/12).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News