Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir angkat bicara soal pelaksanaan subsidi BBM dan listrik yang belum tepat sasaran.
Erick mengungkapkan, upaya untuk memastikan subsidi tepat sasaran terus dilaksanakan pemerintah.
"Memang policy yang sedang dipikirkan pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) juga mendorong bahwa subsidi ini sekarang harus tepat sasaran," ungkap Erick saat membuka diskusi Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) di Jakarta, Rabu (3/8).
Erick menjelaskan, pemerintah tidak mungkin terus-menerus memberikan subsidi untuk kelompok masyarakat yang mampu.
Menurutnya, meskipun upaya perbaikan sudah dilakukan, masih ada kelompok masyarakat yang tidak berhak menerima subsidi namun dapat ikut menikmati subsidi khususnya di sektor energi.
Ia mencontohkan, pemerintah sebelumnya telah memutuskan untuk tidak lagi menahan tarif listrik bagi pelanggan 3.500 VA ke atas.
Baca Juga: Harga BBM Shell Turun, Pertamina Malah Naikkan Harga Mulai 3 Agustus 2022
Sebelumnya, kelompok pelanggan ini masuk dalam golongan pelanggan yang tarifnya ditahan oleh pemerintah sejak tahun 2017 silam. Meski demikian, kebocoran subsidi dinilai masih tetap terjadi untuk golongan pelanggan yang disubsidi.
"(Golongan) 450 VA, 900 VA masih subsidi tapi itupun masih ada yang tidak tepat sasaran," kata Erick.
Distribusi subsidi yang tidak tepat sasaran dinilai juga masih terjadi untuk sektor BBM. Dengan besaran subsidi yang mencapai ratusan triliun rupiah, Erick menilai pemerintah tak bisa membiarkan masyarakat yang tak berhak ikut mengkonsumsi BBM subsidi.
"Tetapi kita membiarkan, mohon maaf yang naik Alphard, saya juga naik Alphard soalnya ketika masih mengisi Pertalite," ungkap Erick.
Erick memastikan, BBM subsidi harus diprioritaskan untuk kendaraan umum dan angkutan logistik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News