Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Energi panas bumi merupakan energi yang ramah lingkungan karena fluida panas bumi setelah dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik akan dikembalikan ke bawah permukaan (reservoir) melalui sumur injeksi. Penginjeksian air ke dalam reservoir merupakan suatu keharusan agar uap tetap tersedia dan sistem panas bumi tetap terjaga.
Penginjeksian kembali fluida panas bumi serta adanya recharge (rembesan) air permukaan, menjadikan energi panas bumi sebagai energi yang berkelanjutan (sustainable energy). Dengan begitu prosesnya menjaga kelestarian hutan adalah faktor penting mendukung keberlanjutan sistem panas bumi.
Wilayah kerja panas bumi akan melindungi hutan yang ada di sekitarnya karena hutan tersebut merupakan tempat sumber air yang dipanaskan menjadi uap yang dibutuhkan untuk menggerakkan turbin.
“Setiap proyek panas bumi pasti memerlukan hutan. Tidak mungkin merusak hutan, karena begitu hutannya hilang airnya hilang, lalu yang dimasak apa?” ujar Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi Rida Mulyana, Jumat (7/3).
Jadi lanjut Rida, jadi jika ingin mempertahankan pasokan listrik dari panas buminya maka pertahankanlah keberadaan hutannya. Hal ini menunjukkan bahwa PLTP tidak merusak hutan justru sebaliknya melestarikan hutan.
“Jadi kalau ada informasi yang mengatakan panas bumi merusak hutan, agak keliru dan salah secara ilmiah, logikanya enggak masuk, karena yang kita tapping adalah uap yang datang dari air,” imbuh Rida. (Adiatmaputra Fajar Pratama)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News