Reporter: Mimi Silvia | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Harga avtur Pertamina yang lebih mahal 20% dibandingkan harga avtur di negara lain turut menjadi perhatian Kementerian Energi Sumer Daya Mineral (ESDM).
Oleh karenanya, Menteri ESDM Sudirman Said meminta Pertamina terbuka terkait biaya serta keuntungan harga avtur. "Sekarang tinggal Pertamina open book kan bagus, cost dan margin berapa," ujar Sudirman kepada wartawan, Kamis (17/9) malam.
Menurutnya, badan usaha memang harus mempunyai margin, tetapi margin tersebut haruslah yang wajar. "Tentu biaya produksi mesti dijaga supaya lebih efisien," kata Sudirman.
Pertamina mengatakan bahwa harga avtur-nya lebih tinggi karena harus mendistribusikannya ke seluruh wilayah Indonesia. Sehingga harga yang tidak ekonomis ke daerah ini membuat Pertamina menjual avtur dengan harga lebih tinggi di bandara besar.
Pertamina juga mengklaim penjualan avturnya mengalami rugi di bandara-bandara yang sepi penerbangan. Seperti bandara kecil Luwuk, Mamuju, Silangit, Labuhan Bajo, dan Berau.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News