Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
Adapun sisa 14 paket pembangunan jargas ditargetkan penandatanganan kontraknya dapat terlaksana dalam waktu dekat.
Sebagai catatan, tahun lalu Kementerian ESDM memperoleh anggaran Rp 5,1 triliun yang mana sebagian besar digunakan untuk pembangunan jargas. Sementara di tahun ini, total anggaran Kementerian ESDM mencapai Rp 9,67 triliun yang mana Rp 4,1 triliun di antaranya dialokasikan untuk Ditjen Migas dan mayoritas untuk pembangunan jargas.
Berikut ini adalah 7 paket proyek pembangunan jargas yang telah ditandatangani Kementerian ESDM di tahun 2020:
- Pembangunan jargas di Kabupaten Ogan Ilir dan Kota Palembang sebanyak 13.358 SR dengan nilai kontrak Rp 110,22 miliar.
- Pembangunan di Kabupaten Ogan Komering Ulu dan kabupaten Muara Enim sebanyak 13.044 SR, dengan nilai kontrak Rp 202,51 miliar.
- Pembangunan jargas di Kota Dumai dan kota Pekanbaru sebanyak 9.981 SR dengan nilai kontrak Rp 87,60 miliar.
- Pembangunan di Kota Bandar Lampung dan Kabupaten serang sebanyak 13.114 SR dengan nilai kontrak Rp 114,94 miliar
- Pembangunan jargas di Kota Semarang dan Kabupaten Blora sebanyak 10.725 SR dengan nilai kontrak Rp 87,04 miliar.
- Pembangunan di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Samarinda sebanyak 9.003 SR dengan nilai kontrak Rp 91,35 miliar.
- Pembangunan jargas di Kota Jambi, Kabupaten Muaro Jambil dan Kabupaten Sarolangun sebanyak 12.932 SR dengan nilai kontrak Rp 168,71 miliar.
Baca Juga: Kementerian ESDM proyeksikan adanya investasi US$ 117 miliar dalam lima tahun
Alimuddin menegaskan, pembangunan jargas merupakan program strategis nasional. Gas bumi digunakan sebagai modal pembangunan, penyediaan energi bersih dan murah untuk masyarakat, mengurangi impor LPG, serta meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam.
"Jargas akan dibangun di daerah yang memiliki atau dekat dengan sumber gas," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News