Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong program pengembangan atau Plan of Development (PoD) potensi lapangan minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia. Hal ini diharapkan dapat mempercepat target produksi minyak bumi nasional 1 juta barel per hari.
Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebut, program tersebut perlu dilakukan mengingat Indonesia diketahui memiliki potensi 128 cekungan eksisting yang masih perlu dieksplorasi.
Di sisi lain, Indonesia masih memiliki area potensial untuk dieksplorasi namun belum dipetakan dan dikembangkan dengan baik.
Di antaranya stratigraphic traps, fracture basement, gas biogenik dan migas non konvensional yang memiliki sumber daya prospektif sangat besar, yakni sekitar 302,83 billion barel oil (BBO) dan 1.528,54 triliun cubic feet (TCF).
Baca Juga: ESDM tandatangani 7 paket proyek pembangunan jargas rumah tangga Rp 862,39 miliar
"Perlu ada upaya eksplorasi baik pada lapangan lama maupun daerah baru yang masih segar dengan menerapkan metode, teknologi, dan konsep baru guna mempercepat produksi minyak," terang Arifin dalam siaran pers di situs Kementerian ESDM, Rabu (11/3).
Arifin juga meminta dilakukan kemutakhiran data-data migas agar lebih bisa memberikan gambaran potensi migas yang jelas kepada investor. Upaya reaktivasi dan evaluasi sumur-sumur minyak tua yang sudah tidak berproduksi juga mesti dilakukan dengan optimal.
"Segera evaluasi dan reaktivasi kurang lebih 13.000 sumur yang masih under performed untuk dapat kembali diproduksikan," imbuh dia.
Berdasarkan data Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kementerian ESDM, saat ini terdapat 157 lapangan migas eksisting yang sebagian besar statusnya sudah mature dan mengalami penurunan produksi.
Sebagai solusi atas masalah tersebut, Kepala Badan Litbang Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengusulkan delapan kegiatan prioritas untuk mengejar target peningkatan produksi migas nasional.
Delapan usulan yang dimaksud adalah optimasi primary dan secondary lapangan Blok Rokan, tertiary chemical EOR Lapangan Minas, reaktivasi sumur-sumur under performed, pengembangan undeveloped disvoveries dan idle fields, eksplorasi migas non-konvensional, eksplorasi daerah baru yang masih segar, persiapan kontrak terminasi wilayah kerja migas, dan pemutakhiran data migas.
"Badan Litbang ESDM akan membantu Pertamina dalam melakukan reaktivasi sumur yang masih under performed, baik identifikasi maupun teknis lebih lanjut," ungkap Dadan.
Badan Litbang Kementerian ESDM akan mengkoordinasikan pembuatan task force terkait kajian gas biogenik dengan target hingga ditemukannya cadangan migas.
Dadan juga menuturkan, Badan Litbang Kementerian ESDM akan berkoordinasi untuk melakukan pemutakhiran data migas dengan Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian ESDM, Direktorat Jenderal Migas, Badan Geologi, SKK Migas, dan Pertamina.
"Sinergi tersebut diharapkan dapat menghasilkan roadmap rencana kerja kolaborasi percepatan data interpretasi membangun data subsurface system," tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News