Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Estika Tata Tiara Tbk berencana meningkatkan kapasitas produksi dan distribusi di 2019. Emiten yang bergerak di industri produksi daging olahan tersebut juga sudah menyiapkan belanja modal (capex) untuk menjalankan agendanya.
Catatan saja, saat ini segmen usaha emiten berkode saham BEEF tidak hanya terbatas pada pengolahan dan perdagangan sapi dan daging sapi, tetapi juga meliputi pengolahan ayam, ikan, dan frozen dough.
Saat ini, Estika yang punya merk dagang Kibif telah memiliki tiga pabrik pengolahan di wilayah Cikarang (Jawa Barat), Subang (Jawa Barat) dan Salatiga (Jawa Tengah). Dengan total kapasitas produksi mencapai 1.500 ton per bulan.
Direktur Utama Estika Tata Tiara, Yustinus Sadmoko menjelaskan secara produksi akan ditingkatkan di tiga pabrik tersebut. Peningkatan tersebut akan secara gradual selama dua sampai tiga tahun kedepann.
Hal ini sebagai usaha agar Kibif juga punya kemampuan pengolahan di produk ayam dan juga ikan. "Tahun ini kami sudah menyiapkan dana senilai Rp 100 miliar sebagai belanja modal untuk peningkatakn produksi," kata Yustinus kepada Kontan.co.id, Kamis (6/2).
Dari jumlah tersebut, Rp 25 miliar di antaranya berasal dari dana hasil IPO di awal tahun ini yang secara kumulatif mencapai Rp 128,13 miliar. Perusahaan juga mendapat pinjaman dari bank sekitar Rp 45 miliar. Adapun sisa sumber capex emiten ini berasal dari leasing serta dana internal perusahaan.
Untuk ekspansi di Cikarang, BEEF hanya akan melengkapi serta memodernisasi sarana yang sudah ada saja. Mesin baru menurutnya sudah tiba untuk membuat pabrik lebih efisien.
Di Subang, BEEF menambah fasilitas baru yang akan menunjang lini bisnis produksi bakso dan produk daging goreng seperti nugget atau burger krispi. Saat ini kapasitas produksi mencapai 20 ton per hari. Sehingga penambahan fasilitas ini diharapkan akan meningkatkan produksi menjadi 20 ton per hari. "Total ada 40 ton per hari yang secara gradual meningkatnya dalam dua sampai tiga tahun. Di Subang nantinya juga bisa mengolah ikan sehingga tak hanya sapi saja," katanya.
Sementara di Salatiga, BEEF akan membuat fasilitas produksi tambahan dengan kapasitas dua kali lebih besar dari sekarang. Saat ini, kapasitas produksi di pabrik yang terletak di Salatiga mencapai 10 ton per hari. Sehingga ada tambahan kapasitas 10 ton per hari lagi di Jawa Tengah.
Selain produksi, BEEF juga akan menambah jaringan hub distribusi. Hal ini sebagai langkah perusahaan untuk membangun gudang penyimpanan. Dengan harapan perusahaan dapat lebih cepat melayani pelanggan. "Total ada 20 hub yang akan kami miliki di tahun ini," katanya.
Namun untuk jaringan perusahaan tak akan ada modal langsung yang ditambah. Estika Tata Tiara akan memanfaatkan anak usaha untuk ekspansi jaringan distribusi. Anak usaha tersebut nantinya akan menjaring mitra di tiap kota besar Indonesia untuk pembangunan jaringan warehouse dan distribusi baru.
Secara kinerja, BEEF menargetkan pendapatan akan mencapai Rp1,4 triliun di tahun 2019. Jumlah tersebut meningkat dari asumsi pendapatan di 2018 yang mencapai Rp 900 miliar. Sedangkan laba bersih diharapkan mencapai Rp 80 miliar. Atau naik dari asumsi laba perseroan di 2018 yang mencapai Rp 25 miliar. Hingga saat ini emiten yang baru saja IPO tersebut belum melaporkan laporan kinerja keuangan 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News