Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Francisca bertha
KONTAN.CO.ID - Tren lonjakan startup di Indonesia , khususnya Indonesia berakar dari dua ciri dasar yaitu semangat berwirausaha serta budaya dari masyarakat. Dalam Nikkei Forum 29th: Future of Asia, Evermos berbagi soal pandangannya mengenai wirausaha dan perannya di dalam mendorong wirausaha tesebut.
Di Indonesia sendiri, satu dari lima orang adalah wirausaha. Selain untuk memenuhi kebutuhan hidup, hal ini juga umumnya didorong oleh keinginan untuk dapat menjadi bagian dari kelompok masyarakat yang banyak terbentuk. Seperti pedagang kaki lima, internet marketer, hingga komunitas yang berorientasi ekspor.
Iqbal Muslimin, Co-founder & Chief of Sustainability Evermos, mengatakan bahwa budaya lokal yang berorientasi sosial dengan menjadi bagian dari komunitas yang saling mendukung menjadi sangat penting bagi keberhasilan pengusaha mikro. Dalam konteks ini, transaksi bisnis menjadi lebih dari sekadar perdagangan, namun sekaligus juga menumbuhkan hubungan emosional yang bermakna dalam komunitas.
Baca Juga: Beri Akses Modal Bagi UMKM Perempuan, Evermos Jalin Kerjasama dengan Finclusion
Lebih lanjut Iqbal menyampaikan di dalam bisnis Evermos, para reseller ingin bergabung tidak hanya sekadar mencari penghasilan tambahan. Akan tetapi, seperti yang sudah ia sampaikan ada keinginan bersosialisasi dan aktualisasi diri agar dapat eksis di dalam komunitasnya.
"Saat ini terdapat lebih dari 900.000 reseller bergabung dan 65.000 produk dari UMKM lokal yang tersedia di platform Evermos. Teknologi memungkinkan kami menjangkau pengguna yang lebih luas dan efisien, memberi mereka layanan personalisasi, serta mempercepat proses operasional," jelas Iqbal.
Iqbal menambahkan meskipun banyak platform e-commerce dengan layanan serupa yang tersebar di sebagian wilayah Asia, hal yang ditonjolkan Evermos adalah perannya menyediakan lapangan pekerjaan ke banyak rumah tangga di pedesaan dan kepada masyarakat yang belum memiliki kesempatan untuk mengasah keterampilan bisnis mereka.
Baca Juga: Evermos Komitemen Pada Bisnis Berkelanjutan
Dalam kesempatan yang sama, Evermos meerilis "Sustainability Report 2023: Prosperity Beyond Borders". Salah satunya adalah mendokumentasi bagaimana langkah Evermos melalui model bisnisnya dalam mendukung kemandirian ekonomi perempuan, terutama yang tinggal di daerah minim lapangan pekerjaan, dengan menyediakan peluang pekerjaan, mendorong untuk menjadi pemilik usaha, serta memberi akses gratis terhadap pelatihan kewirausahaan.
Iqbal merinci terdapat 63 juta UMKM di Indonesia. Namun, hanya 1% dari angka tersebut yang mampu berkembang, dari sebelumnya pengusaha mikro, menjadi pengusaha skala kecil hingga medium. Hambatan utama mereka untuk berkembang adalah akses distribusi, mengingat luasnya wilayah Indonesia yang berupa kepulauan.
"Agar produk mereka dapat diperoleh di mana saja untuk memperluas pasar, biayanya tidak murah. Sementara, hanya 1 dari 3 orang Indonesia yang menggunakan platform online. Di sinilah Evermos berusaha memberi solusi dengan menghadirkan alternatif saluran distribusi offline melalui peran reseller.," kata Iqbal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News