kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Farpoint memilih garap proyek yang sudah jalan


Kamis, 12 Maret 2015 / 19:56 WIB
Farpoint memilih garap proyek yang sudah jalan
ILUSTRASI. FILE PHOTO: Workers transport soil containing rare earth elements for export at a port in Lianyungang, Jiangsu province, China October 31, 2010. REUTERS/Stringer/File Photo ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. CHINA OUT.


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA.  Farpoint memilih untuk tetap fokus pada proyek yang sudah berjalan di tahun 2015 ini. Anak usaha Gunung Sewu Group ini belum berencana untuk mengerjakan proyek baru.

Setidaknya ada tiga proyek yang menjadi fokus Farpoint yakni Sequis Tower, Verde Two, dan The Hundred. Pembangunan proyek Sequis Tower sendiri sudah dimulai pada Desember 2013 lalu.

Proyek yang berada di Sudirman Central Business District (SCBD) Jakarta ini mempunyai luas mencapai 14.178 meter persegi (m2) yang terdiri dari 36 lantai dan 6 basement. Proyek ini sendiri menghabiskan dana investasi sebesar Rp 1 triliun hingga 1,2 triliun. Rencananya proyek ini akan selesai pada kuartal IV 2017.

Chief Executive Officer (CEO) Farpoint, Jusup Halimi bilang proyek Sequis Tower ini rencananya akan diperuntukan untuk disewakan. Hal ini sesuai dengan keinginan Farpoint untuk bisa memperoleh pendapatan berulang. "Selain menjual proyek residensial. Kami juga mau memiliki pandapatan berulang sehingga kami berencana untuk menyewakan proyek perkantoran kami," kata Jusup pada Kamis (12/3).

Untuk harga sewa proyek Sequis Tower ini sendiri masih belum ditentukan. Jusup bilang proyek menara perkantoran tersebut telah mendapatkan peringkat grade A internasional dan dapat kualifikasi dari LEED, akreditasi gedung hijau dari Amerika. Sehingga diharapkan bisa memiliki harga sewa yang lebih tinggi dari harga sewa gedung biasa.

Sementara itu, untuk proyek Verde Two yang merupakan proyek apartemen rencananya akan selesai pada kuartal III 2017 mendatang. Proyek Verde Two ini menghabiskan dana investasi sebesar Rp 1,5 triliun sampai Rp 1,8 triliun. Proyek yang berada di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan ini, sudah mulai dijual dengan harga sekitar Rp 43 juta hingga Rp 45 juta per meter persegi.

Farpoint sendiri menjual dua tipe unit yang memiliki luas 150 m2 dan luas sekitar 200 m2. Secara keseluruhan, apartemen Verde Two ini memiliki luas hingga 10.000 m2 dengan total unit mencapai 182 unit.

Proyek terakhir adalah proyek The Hundred yang merupakan proyek mixed use yang terdiri dari apartemen, menara perkantoran, dan hotel ini baru saja melakukan groundbreaking pada Desember 2014 lalu. Rencananya tahap pertama proyek ini akan selesai pada kuartal IV 2018. Secara keseluruhan proyek ini akan selesai pada kuartal kedua 2017.

Total dana investasi proyek ini mencapai sekitar Rp 3 triliun hingga Rp 3,5 triliun. Pendanaan, dari investor, pemegang saham, ada dari bank. Rencananya, unit apartemen The Hundred yang berjumlah 110 unit akan mulai dipasarkan pada April 2015 ini. Namun sayangnya, Jusup masih enggan menyebutkan harga dari unit apartemen yang akan dijual tersebut.

Sementara itu, untuk rencana pembangunan proyek baru, Jusup bilang pihaknya memang merencanakan untuk mengembangkan beberapa proyek baru berupa high rise building di Jakarta. Tetapi proyek tersebut masih dalam tahap perencanaan dan proses desain.

"Beberapa proyek dalam planning stage, ada di Jakarta Barat dan di Jakarta Selatan. Tapi masih awal perencanaan. Kami masih dalam desain, sehingga belum bisa kami sampaikan karena belum pasti dari konsepnya,"kata Jusup.

Sementara untuk akuisisi lahan, Jusup bilang pihaknya akan melakukan akuisisi lahan jika ada peluang. Akuisisi lahan pun bisa dilakukan di Kota Jakarta dan luar Kota Jakarta. Saat ini Farpoint pun memiliki lahan di wilayah Jakarta seperti Jakarta Barat dan Jakarta Selatan. "Landbank di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat ada yang 2 hektare, ada juga yang seluas 1,5 hektar,"ujarnya.

Secara keseluruhan, Jusup tidak menyebut target penjualan tahun ini. Namun dia masih tetap optimis penjualan kedua proyeknya tahun ini akan bisa berjalan dengan baik. " Seharusnya, kurang dari 2 tahun sudah sold out. Sebelum proyeknya jadi sudah terjual semua. Tapi mungkin masih akan ada sisanya hingga akhir tahun nanti. Karena biasanya the last 20% itu yang sulit dijual,"kata Jusup.

Jusup bilang, market properti tahun ini masih cukup stabil dan tetap akan ada kenaikan biarpun kenaikannya tidak banyak. Hal ini dipengaruhi oleh minat konsumen yang sedikit stagnan. Apalagi untuk segmen kelas atas di mana konsumennya tidak terlalu banyak, tetapi suplai properti kelas menengah sudah cukup banyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×