Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - CIKARANG. Produsen obat, PT Ferron Par Pharmaceuticals melihat peluang untuk ekspor ke negara-negara Eropa masih cukup luas. Seperti segmen pasar Polandia yang baru dijajal perseroan saat ini.
Bekerjasama dengan partner bisnis di negara tersebut yang bernama Bioton, anak usaha Dexa Group ini melengkapi produk obat-obatan diabetes di Polandia yang sebelumnya dalam bentuk injeksi. Sehingga Ferron menyuplai produk obat diabetesnya yang berbentuk tablet dengan merek dagang Avamina SR.
Ferron pun masuk ke pasar Polandia perlu proses hingga 4 tahun. "Tapi partner kami sangat membantu, mereka juga bisa jadi pintu masuk kami ke pasar Blearus dan Rusia," sebut Krestijanto Pandji, Presiden Direktur Ferro Par Pharmaceuticals ditemui usai seremonial pelepasan ekspor, Selasa (2/7).
Partner bisnis di Polandia diakui Ferron sangat kooperatif dalam membuka kesempatan perusahaan menjajaki produknya ke negara-negara tetangga. Namun untuk masuk ke pasar baru tersebut memang perlu waktu, Krestijanto bilang mengurus registrasi dan perijinan saja di negara Eropa makan waktu 2-3 tahun.
Saat ini porsi penjualan ekspor bagi revenue Ferron masih dikisaran 10%, namun pertumbuhannya bisa dobel digit. Dengan bertambahnya negara tujuan ekspor baru ini Ferron memiliki empat negara tujuan ekspor yang semuanya di Eropa, Krestijanto membidik segmen ekspornya mampu tumbuh 20% tahun ini.
Paling tidak setiap bulan Ferron akan mengekspor satu kontainer yang rata-rata isinya 5 juta tablet obat, jumlah ini akan terus meningkat seiring kondisi permintaan di negara-negara tujuan seperti di Inggris, Belanda, Jerman dan Polandia.
Meski bahan baku obat masih impor, Krestijanto mengaku tak khawatir dengan fluktuasi kurs karena menjual produknya dalam nilai tukar euro dan dollar AS.
"Kami jual dalam Dolar AS dan Euro, sehingga tercipta natural hedging. Jadi tidak terlalu berbahaya," sebutnya. Saat ini secara perlahan obat Ferron mulai diakui, di Inggris saja obat diabetes perusahaan mampu menguasai market share 25% di kategorinya.
Tahun ini perseroan mematok pertumbuhan bisnis 12%-13%, lebih tinggi dari proyeksi pertumbuhan industri yang dicanangkan Kementerian Perindustrian sebesar 9%. Optimisme itu didukung oleh kemampuan perseroan mencari peluang pasar baru dan melakukan inovasi serta diversifikasi produk.
Dexa Group sebagai induk perseroan juga dikenal getol merambah ekspor. Induk usaha tersebut telah menyuplai jenis produk herbal hingga Kanada, Amerika Serikat dan Eropa, serta sudah masuk ke hampir sebagian besar negara-negara Asean dan Nigeria.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News