kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fitonutrien sawit berpeluang menjadi tambang ekonomi Indonesia


Kamis, 25 Maret 2021 / 18:52 WIB
Fitonutrien sawit berpeluang menjadi tambang ekonomi Indonesia
ILUSTRASI. Fitonutrien sawit berpeluang menjadi tambang ekonomi Indonesia


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

“Termasuk produk fitonutrien (Vitamin E dan A) dari minyak sawit juga sangat diminati pasar karena berdasarkan literatur kesehatan kedua vitamin tersebut sangat esensial meningkatkan imunitas tubuh,” ujar Emil.

Kemudian, Darmono mengakui fitonutrien minyak sawit memiliki manfaat untuk antioksidan dan anti-inflasmasi. Betakaroten di dalam minyak sawit mencapai 2.500 ppm yang dapat digunakan untuk mencegah stunting dan peningkatan kecerdasan. 

Ida menambahkan, industri kosmetika sangat terbantu dengan kandungan fitonutrien minyak sawit. Antara lain  Pertama, minyak sawit merupakan bahan baku yang mudah didapatkan karena diproduksi di dalam negeri. 

Kedua, menjaga kelembaban kulit karena apabila dicampurkan sebagai moisturizer atau emollient mampu menjaga kelembutan kulit. Ketiga, pembersih lantaran mampu menjadi pembusa dan pengikat kotoran berlemak.

“Turunan sawit dapat dijumpai di produk perawatan tubuh seperti sabun, sampo, lipstik, moisturizer, skincare dan foundation. Ke depan, produk kosmetik ini akan terus berinovasi,” jelas dia.

Baca Juga: Harga membaik, Mentari Group berencana buka pabrik sawit baru

Ahmad Gazali mengatakan pihaknya telah membuat produk personal care yang bahannya 80% dari minyak sawit. Salah satu manfaatnya adalah fitonutrien di personal care dapat menahan kulit dari paparan sinar matahari. Vitamin E dapat mengembalikan kelembapan pada kulit yang mengalami dehidrasi. 

“Selain itu, memperbaiki kerusakan kulit yang disebabkan oleh paparan sinar matahari berlebih. Serta dapat memulihkan kulit yang terbakar sinar Ultra Violet lebih cepat,” tambahnya.

Kemenperin menitikberatkan empat langkah untuk mendukung industri oleokimia dan fitonutrien sawit. Pertama, restrukturisasi tarif pungutan ekspor progresif, untuk mengamankan bahan baku CPO/CPKO di dalam negeri. Kedua, diskon harga gas bumi industri oleokimia; terdapat 8 perusahaan (12 pabrik) telah mendapatkan harga ±USD6/MMBTU, menyusul 4 perusahaan berikutnya.

Ketiga, peluang Insentif Perpajakan Super Deduction Tax untuk Inovasi Litbang (PMK No 153/2020) oleh sektor industri. Keempat, penerbitan IOMKI (Izin Operasional Mobilitas dan Kegiatan Industri) dan pengawasan/pengendalian selama Pandemi COVID-19, sesuai SE Menperin No. 8/2020.

Selanjutnya: Cetak laba bersih Rp 6,46 triliun di 2020, simak rekomendasi saham INDF

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×