Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT FKS Food Sejahtera Tbk (AISA) ingin melanjutkan pertumbuhan kinerja pada tahun 2025. Produsen Taro dan Bihunku ini sebelumnya mampu mendongkrak pendapatan dan laba pada tahun 2024.
AISA meraup penjualan neto senilai Rp 1,92 triliun sepanjang tahun lalu. Perolehan tersebut meningkat 12,94% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan tahun 2023, yang kala itu sebesar Rp 1,70 triliun.
Pendapatan AISA tahun 2024 didapat dari penjualan makanan ringan senilai Rp 1,26 triliun dan makanan pokok sebesar Rp 768,91 miliar. Masing-masing mengalami kenaikan 20% dan 6,07% ketimbang tahun sebelumnya.
Total penjualan produk makanan ringan dan makanan pokok AISA pada 2024 mencapai Rp 2,03 triliun. Penjualan neto AISA didapat setelah dikurangi dengan diskon penjualan dan rabat sebesar Rp 114,43 miliar.
Baca Juga: Laba FKS Food (AISA) Melonjak 270,11% Jadi Rp 69,47 Miliar pada 2024
Penjualan neto AISA dominan berasal dari pihak berelasi senilai Rp 1,56 triliun dan pihak ketiga sebesar Rp 357,14 miliar. Penjualan kepada pihak berelasi menyusut 2,50%, sedangkan penjualan kepada pihak ketiga melonjak 275,54% secara tahunan.
Secara bottom line, AISA meraih laba bersih sebesar Rp 69,47 miliar sepanjang tahun lalu. Melejit 270,11% dibandingkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk AISA pada 2023 kala itu sebesar Rp 18,77 miliar.
Corporate Secretary FKS Food Sejahtera, Dimas Rahadian Suryoputro mengatakan, pertumbuhan kinerja AISA tahun lalu didorong sejumlah faktor. Pertama, perluasan jalur distribusi baik kanal distribusi traditional maupun kanal distribusi modern.
Kedua, kampanye pemasaran tepat sasaran dan efisien, yang sesuai dengan produk atau merek yang dirilis AISA. Ketiga, program optimalisasi biaya yang dikelola dengan prinsip kehati-hatian.
"Pertumbuhan pada sisi penjualan produk kami terus menunjukkan trend positif. Produk kategori makanan ringan memberikan kontribusi signifikan dan ditopang pula oleh produk kategori cooking kami," jelas Dimas kepada Kontan.co.id, Minggu (23/3).
Pada tahun ini, Dimas menyampaikan AISA akan melanjutkan fokus bisnis dan strategi dari tahun sebelumnya. AISA mengusung tiga strategi. Pertama, memperdalam peluang perluasan jalur distribusi di semua kanal distribusi.
Selain itu, AISA memperhatikan kesempatan untuk memperluas pasar ekspor. Kedua, peluang pengembangan inovasi produk-produk baru untuk terus memenuhi permintaan pasar dan perkembangan selera konsumen.
Ketiga, kampanye pemasaran yang sesuai dengan produk dan dapat menjangkau target pasar secara efektif dan efisien. "Kami menjaga konsistensi, namun juga fleksibel untuk adaptasi terhadap dinamika pasar," ujar Dimas.
Dengan berbagai strategi tersebut, Dimas optimistis AISA bisa melanjutkan pertumbuhan kinerja pada tahun 2025. Namun, Dimas belum membuka secara rinci, bagaimana proyeksi kenaikan kinerja keuangan AISA pada 2025.
"Proyeksi kinerja AISA untuk 2025 kami percaya tetap akan memberikan pertumbuhan positif, baik secara penjualan maupun laba bersih, secara keseluruhan pertumbuhan diproyeksikan akan lebih baik dari 2024," terang Dimas.
Baca Juga: FKS Food Sejahtera (AISA) Incar Pertumbuhan Bisnis Positif Tahun Ini
Salah satu momentum bagi AISA untuk mendongkrak penjualan adalah pada periode ramadan - lebaran. AISA pun berupaya untuk mengoptimalkan momentum ramadan - lebaran yang saat ini sedang berlangsung.
"Secara historis penjualan AISA meningkat di periode akhir ramadan dan saat lebaran, lini produk makanan ringan maupun cooking kami sama-sama berkontribusi pada periode ini," tandas Dimas.
Selanjutnya: Tekanan Beban Pencadangan BRI Mulai Mengendur di Februari 2025
Menarik Dibaca: Hujan Masih Turun di Daerah Ini, Cek Prediksi Cuaca Besok (24/3) di Jawa Timur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News