Reporter: Vina Elvira | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) menyiapkan sejumlah strategi untuk mendukung pertumbuhan kinerja di tahun 2025.
Direktur Bisnis & Pemasaran Prodia Widyahusada Indriyanti Rafi Sukmawati mengatakan, PRDA melihat adanya peluang besar pada tes-tes yang bersifat esoterik, sebagai bagian dari precision dan preventive medicine.
Rencananya, perseroan akan mengoptimalkan perolehan jumlah tes-tes tersebut untuk pelanggan guna mendorong pertumbuhan pendapatan di tahun 2025.
Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan kesehatan pelanggan yang lebih komprehensif, perseroan secara konsisten akan meluncurkan inovasi minimum 10 tes setiap tahunnya.
Langkah tersebut ditempuh sebagai komitmen PRDA untuk menjaga layanan diagnostik kesehatan yang personalized dan precise, dan juga melakukan pembaharuan kualitas teknologi laboratorium terbaru.
Baca Juga: Prodia Widyahusada (PRDA) Buka Klinik Utama di Palembang
Tak hanya berinovasi pada produk dan pelayanan pelanggan, PRDA juga berkomitmen untuk memperluas pasar dengan menjangkau segmen pelanggan baru yang memiliki potensi untuk menggunakan layanan Prodia.
Salah satunya dengan optimalisasi segmentasi layanan B2B secara intensif melalui berbagai peluang kemitraan terutama untuk segmen third-party channel.
“Hal ini untuk menjaga posisi perseroan sebagai market leader yang andal dan terpercaya dalam menyediakan layanan diagnostik kesehatan yang berkualitas,” ungkap Indriyanti, kepada Kontan.co.id, Senin (13/1).
Dia melanjutkan, PRDA juga sedang melakukan kajian untuk menjadi laboratorium rujukan di Asia Tenggara (SEA Referral Laboratory) melalui jalin kemitraan dan memberikan layanan unggul untuk pelanggan di kawasan Asia Tenggara.
Manajemen PRDA tidak memerinci berapa alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) yang disiapkan di 2025.
Baca Juga: Prodia Widyahusada (PRDA) Menyerap Capex Rp 150 Miliar Per September 2024
Namun, untuk rencana penggunaan capex akan tetap dialokasikan untuk kebutuhan ekspansi outlet, kebutuhan rehabilitasi dan renovasi bangunan outlet, keperluan relokasi, pengembangan kualitas dan kapasitas operasional laboratorium, serta pengembangan operasional IT di tubuh operasional dan bisnis perseroan.
Adapun, hingga 31 Desember 2024, Prodia telah memiliki 354 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia. Fokus utama saat ini adalah peningkatan kualitas, kapasitas, dan kapabilitas outlet yang sudah ada di berbagai kota di Indonesia.
“Di sisi lain, perseroan terus mendorong ekspansi digital melalui pengembangan aplikasi digital U by Prodia yang memiliki fitur pemesanan pemeriksaan laboratorium, Health Plan, dan Chronic Disease Management,” tandasnya.
Selanjutnya: Prodia Widyahusada Intip Peluang Pertumbuhan Kinerja Lewat Program Pemerintah
Menarik Dibaca: 5 Penyebab Kulit Semakin Berminyak, Tetap Pakai Moisturizer
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News