kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fokus Kemperin di 2018 tingkatkan kualitas kemasan produk IKM


Sabtu, 10 Februari 2018 / 20:40 WIB
Fokus Kemperin di 2018 tingkatkan kualitas kemasan produk IKM


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu faktor penting dari keberhasilan pemasaran produk melalui marketplace adalah tampilan dan kemasan. Kemasan yang menarik dengan kualitas memenuhi standar, selain berfungsi mewadahi atau membungkus produk. Kemasan yang menarik juga dapat sebagai sarana promosi serta informasi dari produk tersebut sekaligus meningkatkan citra, daya jual dan daya saing.

“Untuk itu, pada tahun 2018, pengembangan IKM akan difokuskan pada pembinaan dan peningkatan kualitas kemasan,” kata Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih dalam siaran pers pada Sabtu (10/2).

Melalui program workshop e-Smart IKM tahun ini, Kemperin akan membantu pengembangan kemasan bagi peserta pelatihan tersebut. “Dalam program ini, anggota e-Smart IKM akan diberikan bantuan desain kemasan oleh Klinik Desain Kemasan dan Merek Ditjen IKM agar standar kualitas desain kemasannya meningkat,” tutur Gati.

Tahun 2018 ditargetkan terdapat 4.000 IKM ikuti pelatihan ini. Tak hanya itu, pengembangan sarana infrastruktur digital e-Smart IKM ini diharapkan dapat menjadi “Virtual Sentra IKM” yang akan meningkatkan daya saing produk serta mempermudah akses pasar dalam negeri maupun global.

Dalam pengembangan kemasan produk, Kemperin telah memfasilitasi pembangunan 24 Rumah Kemasan yang tersebar di 22 provinsi di bawah pengelolaan pemerintah daerah.

“Sampai tahun 2017 telah diberikan fasilitas dalam bentuk 7.217 desain kemasan, 7.636 desain merek dan  bantuan kemasan cetak kepada 371 IKM,” sebutnya.

Di samping itu, Kemperin akan menggandeng Kementerian Informasi dan Informatika untuk merancang penggunaan kode QR (Quick Response) dalam proses pembayaran di IKM. “Penyusunan rencana itu akan dikerjakan mulai awal tahun ini. Jadi, produk IKM nantinya diharapkan ada barcode-nya," kata Gati.

Keuntungan sistem penomoran atau pengkodean tersebut akan memudahkan produsen dan penjual untuk melakukan pengontrolan stok, tanggal produksi dan kadaluarsa, atau informasi lainnya. Bahkan, dengan barcode, dapat pula memudahkan produk IKM bisa dijual ke pasar ritel.

“Selain itu, dengan logo e-Smart IKM, juga menunjukkan bahwa produk tersebut buatan IKM,” imbuhnya. Gati pun menjamin kualitas dari produk-produk e-Smart IKM yang sudah dijual di perdagangan daring.

“Melalui promosi di marketplace, memudahkan kami memantau IKM yang kurang disambut konsumen. Ketika itu terjadi, kami akan menganalisis faktor-faktor penyebab suatu produk tersebut kurang diminati, kemudian membantu mencarikan solusinya,” papar Gati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×