kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.344   -87,00   -0,53%
  • IDX 7.174   31,13   0,44%
  • KOMPAS100 1.045   4,88   0,47%
  • LQ45 816   3,34   0,41%
  • ISSI 225   1,43   0,64%
  • IDX30 426   2,51   0,59%
  • IDXHIDIV20 506   2,94   0,58%
  • IDX80 118   0,54   0,46%
  • IDXV30 120   0,81   0,68%
  • IDXQ30 140   0,62   0,44%

Ford akan hentikan penjualan Escape di Indonesia


Kamis, 12 Juli 2012 / 12:43 WIB
Ford akan hentikan penjualan Escape di Indonesia
ILUSTRASI. Saham Amazon melesat, Jeff Bezos kembali merebut posisi orang terkaya dunia


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Ford Motor Indonesia (FMI) selaku agen tunggal pemegang merek Ford di Indonesia, akan menghentikan pemasaran Ford Escape di Indonesia setelah tahun 2012.

Penghentian pemasaran kendaraan jenis sport utility vehicle (SUV) tersebut dilakukan karena pabrik tempat model itu diproduksi di Filipina ditutup di akhir tahun 2012. "Escape tak lagi dipasarkan di ASEAN," kata Bagus Susanto, Managing Director Ford Motor Indonesia (FMI) di Jakarta baru-baru ini.

Escape sendiri sudah dipasarkan di Indonesia sejak tahun 2002. Kendaraan SUV ini didesain memiliki sistem gerak semua roda (4WD) dan mengusung mesin 3.0 liter. Dua tahun setelah peluncuran, Ford juga memasarkan versi 4x2 dengan mesin 2.3 liter.

Di Indonesia, penjualan Escape tidak terlalu besar, seperti saudaranya Ford Ranger ataupun Ford Everest. Tahun 2011 lalu, berdasarkan data Gaikindo, penjualannya Ford Escape tercatat hanya 354 unit. Sedangkan sampai Mei tahun 2012 ini, penjualan Ford Escape baru tercatat 109 unit.

Walaupun Escape tak dipasarkan lagi, bukan berarti Ford menutup mata. Ford berencana mengganti pasar segmen SUV itu dengan produk anyar bernama Ecosport. Segmen SUV ini termasuk dalam segmen kompak. "Wah kalau soal yang satu ini saya belum bisa bicara apa-apa," terang Bagus. (Aris F.Harvenda/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×