Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Formula E Jakarta 2022 akan segera berlangsung pada Sabtu akhir pekan nanti di Ancol, Jakarta Utara. Formula E dinilai sebagai ajang untuk memperkenalkan mobil listrik kepada masyarakat luas.
VP Infrastructure and General Affairs Formula E Jakarta Irawan Sucahyono mengatakan, walau baru memasuki musim kedelapan, Formula E telah menyandang status sebagai kejuaraan dunia atau world championship oleh Federasi Automobil Internasional atau FIA. Sampai saat ini, hanya ada tiga ajang balapan mobil di sirkuit yang mendapat predikat seperti itu, yakni Formula 1, World Endurance Championship, serta tentu saja Formula E.
“FIA menganggap Formula E sebagai future race di dunia, karena transisi menuju era kendaraan listrik memang sedang terjadi,” ungkap dia dalam webinar, Kamis (2/6).
Baca Juga: Sejumlah Perusahaan Ramai-Ramai Jadi Sponsor Formula E Jakarta 2022
Salah satu hal yang menarik dari Formula E adalah balapan yang digelar di sirkuit jalan raya. Biasanya, sirkuit Formula E memanfaatkan jalan raya existing yang diubah menjadi sirkuit balap. Bahkan, di Berlin, Jerman, lintasan pesawat di bandara disulap menjadi arena sirkuit. Formula E juga pada umumnya diadakan di kota-kota besar dunia, termasuk Jakarta.
Semua hal tadi tentu bukan tanpa alasan. Dengan perhelatan Formula E di pusat kota dan di jalan raya, masyarakat akan lebih mudah mengakses dan mengenal mobil balap bertenaga listrik. Pada akhirnya, teknologi yang ada pada perlombaan mobil balap akan diadopsi juga oleh industri mobil komersial.
Irawan pun menyebut, Sirkuit Ancol merupakan sirkuit yang unik, karena betul-betul didesain khusus untuk perhelatan Formula E. Awalnya, sirkuit Formula E hendak dibangun dengan memanfaatkan jalan raya existing yang ada di kawasan Ancol. Tapi, hal itu urung terjadi.
Baca Juga: Jakpro Klaim Tiket Formula-E Sudah Habis Terjual
“Kalau dengan kondisi jalan yang ada kurang memungkinkan, karena lebar lintasan minimum 12 meter. Akhirnya, kami menemukan lahan di dekat Pantai Karnaval Ancol untuk dijadikan sirkuit,” terang dia.
Dia pun mengapresiasi seluruh pihak baik kontraktor, arsitek, insinyur, hingga para pekerja yang mampu membangun Sirkuit Ancol begitu cepat atau sekitar 2 bulan.
Sebagaimana sirkuit Formula E pada umumnya, Sirkuit Ancol pun didesain untuk mengakomodasi teknologi mobil balap listrik Formula E. Dalam hal ini, mobil Formula E memiliki kemampuan untuk mengisi ulang baterainya secara otomatis, dengan memanfaatkan energi yang berasal dari momentum pengereman oleh pembalap.
Baca Juga: Perhelatan Formula E Jakarta Akan Jadi Balapan Terbesar dalam Sejarah
Sirkuit Ancol juga menjanjikan balapan yang penuh aksi overtake atau salip-menyalip. Ini mengingat titik-titik overtake yang berada di sirkuit ini didesain dengan bentuk jalan yang lebih lebar, sehingga kesempatan pembalap untuk menyalip lawannya sangat terbuka.
Dari segi ukuran, Sirkuit Ancol memiliki panjang 2,37 kilometer. Sirkuit ini memang lebih kecil dibandingkan sirkuit-sirkuit yang ada di Formula 1, karena menyesuaikan kemampuan baterai mobil Formula E.
“Pengembangan mobil balap Formula E tergolong cepat. Dalam waktu dekat juga akan berubah lagi, termasuk umur baterai yang bisa bertambah,” tandas Irawan.
Baca Juga: Ini Bahan Bakar Ramah Lingkungan untuk Genset Kendaraan Listrik di Jakarta E-Prix
Sebagai informasi, sebelum Indonesia, Formula E 2022 telah menggelar beberapa seri di negara lain seperti Saudi Arabia, Meksiko, Italia, Monako, dan Jerman. Setelah seri di Indonesia, balapan akan digelar lagi di Maroko, Amerika Serikat, Inggris, dan berakhir di Korea Selatan.
Terdapat 11 tim yang akan bertanding di Formula E Jakarta. Di antaranya adalah Mercedes-EQ, ROKiT Venturi Racing, DS Techeetah, Jaguar TCS Racing, TAG Heuer Porsche, Envision Racing, Avalanche Andretti, Mahindra Racing, Nissan e.dams, NIO 333, dan Dragon/Penske.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News