kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.932   28,00   0,18%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Forum menteri lambat memutuskan tender Kalibaru


Rabu, 07 Desember 2011 / 10:20 WIB
ILUSTRASI. Harga nikel menyentuh level tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.


Reporter: Monika Novena | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Kelanjutan proyek tender Pelabuhan Petikemas Kalibaru Utara, Tanjung Priok, Jakarta masih simpang siur. Groundbreaking yang sedianya akan dilaksanakan bulan ini, terancam molor.

Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono mengatakan, hingga kini Kementerian Perhubungan (Kemhub) masih menunggu jawaban atas surat yang dikirim ke Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Ekonomi) mengenai kelanjutan proyek tersebut. "Belum ada jawaban dari surat itu. Posisinya kami masih menunggu," kata Bambang, Selasa (6/12).

Pertengahan November lalu Kemhub sudah menyurati Forum Menteri untuk meminta pengarahan soal proyek Pelabuhan Kalibaru. Forum Menteri ini terdiri dari Menteri Perhubungan, Menko Ekonomi, Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas), dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Dalam surat tersebut, Kemhub menyatakan keinginannya agar tender Kalibaru segera dimulai dengan memberikan beberapa opsi. Opsi pertama, proyek dilanjutkan tanpa ada perpanjangan waktu pengumpulan dokumen tender dari panitia. Kedua, proyek dilanjutkan dengan perpanjangan waktu selama enam bulan. Ketiga, menunjuk badan usaha milik negara (BUMN) secara langsung melalui peraturan presiden untuk menggarap proyek ini.

Bambang berharap, Forum Menteri bisa mengambil keputusan lanjutan seputar tender Kalibaru, bulan ini. "Tetapi opsi mana yang dipilih itu kami belum tahu kepastiannya," lanjut Bambang.

Wajar saja Kemhub berharap keputusan tender Kalibaru segera diputuskan. Sebab, kepadatan lalulintas barang di Tanjung Priok sudah sangat tinggi, mencapai 5,8 juta twenty-foot equivalent units (teus) akhir tahun ini. Pelabuhan Kalibaru yang ditargetkan beroperasi tahun 2014 akan menambah kapasitas sebesar 1,9 juta teus.

Leon Muhammad, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemhub, menambahkan, keputusan tender Kalibaru memang berada di level menteri, terutama Menko Ekonomi. Berhubung sampai saat ini belum ada keputusan, Kemhub belum membuka jadwal pengambilan dokumen tender bagi peserta.

"Kami tetap mengacu pada timeline yang sudah ditetapkan, yakni tahun 2014 Kalibaru sudah selesai dan beroperasi," kata Leon. Ia yakin kemajuan teknologi bisa membuat tenggat waktu ini bisa terealisasi.

RJ Lino, Direktur Utama

PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II juga berharap proses tender Kalibaru segera dimulai. "Kalau mendapatkan izin, Pelindo II siap membangun tahap satu terminal Kalibaru dengan konstruksi tiang pancang," jelas Lino.

Menurutnya, proses ini tak perlu menunggu reklamasi yang baru akan selesai 3,5 tahun. Dengan konstruksi tiang pancang, Pelindo II berharap pembangunan tahap satu terminal Kalibaru bisa selesai dalam waktu 1,5 tahun hingga 2 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×