Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan PT Freeport Indonesia telah mengajukan permohonan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga.
Namun, pemerintah meminta perusahaan tersebut segera menuntaskan perbaikan smelter yang mengalami kebakaran, khususnya terkait fasilitas produksi asam sulfat.
"Untuk perpanjangan ekspor, Freeport sudah ajukan. Tapi kita minta untuk segera membahas kapan tanggal penyelesaian daripada pabrik mereka yang terbakar, khususnya untuk asam sulfat," kata Bahlil ditemui di Jakarta, Selasa (11/2).
Bahlil menegaskan pemerintah menginginkan proses perbaikan smelter rampung secepatnya. Setelah perbaikan selesai, pemerintah akan mempercepat proses evaluasi untuk perpanjangan ekspor.
Baca Juga: Kementerian ESDM: Kebakaran Smelter Freeport Dipicu Masalah Kelistrikan
"Kalau itu sudah selesai, kita akan mintanya lebih cepat untuk kemudian bisa kita laporkan dalam rapat terbatas (ratas) dengan Menko, Menteri Teknis, dan melaporkan kepada Bapak Presiden," tambahnya.
Sebelumnya, Bahlil menyatakan hingga saat ini pihaknya belum memberikan izin ekspor konsentrat tembaga kepada Freeport McMoran (FCX) melalui PT Freeport Indonesia (PTFI).
"Ini maksud saya hari ini. Nah, kami lagi mempelajari, tapi sampai dengan hari ini belum ada keputusan untuk melakukan izin ekspor. Sampai dengan hari saya bicara ya," ungkap Bahlil dalam Konferensi Pers Capaian Kinerja ESDM 2024 di Jakarta, Senin (03/2).
"Saya tidak tahu kalau malam hari, wallahu alam. Jadi, itu kira-kira jawaban saya," tambahnya.
Bahlil menambahkan, jika berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 7 Tahun 2023, maka izin ekspor konsentrat tembaga PTFI sudah selesai pada 31 Desember 2024 lalu.
Baca Juga: Freeport Masih Belum Dapat Izin Ekspor Konsentrat Tembaga
"Freeport ini kan sebenarnya kita dalam undang-undang, itu sudah tidak boleh melakukan ekspor. Freeport itu investasi sudah US$ 3 miliar, dan sudah selesai. Kemudian dalam prosesnya itu terbakar," kata dia.
Untuk diketahui, kebakaran yang melanda smelter tembaga PTFI di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik JIIPE, Jawa Timur pada Senin (14/10) menjadi alasan PTFI meminta perpanjangan ekspor konsentrat untuk kedua kalinya.
Selanjutnya: Ada Peluang Genjot Pasar Ekspor, Tengok Rekomendasi Saham Mark Dynamics (MARK)
Menarik Dibaca: 5 Jus untuk Menurunkan Kolesterol Lebih Cepat, Minum Secara Teratur!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News