Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Freeport-McMoRan Inc mengungkap akan tetap melakukan ekspor konsentrat tembaga hingga pertengahan tahun 2025 atau hingga kuartal II-2025.
Informasi ini diungkap langsung oleh President & Chief Executive Officer (CEO) Freeport-McMoRan Kathleen Quirk dalam paparan kinerja keuangan kuartal IV-2024 yang dilaksanakan pada Kamis (23/01).
"Kami berharap peleburan (smelter) tersebut akan mulai beroperasi pada akhir Juni, tetapi kemudian akan ada periode peningkatan. Jadi kami akan terus melakukan beberapa ekspor pada paruh kedua tahun ini, tetapi jumlahnya akan menurun secara signifikan," ungkap Kathleen dalam Earnings Conference Call Q4 2024.
Dalam kesempatan yang sama Kathleen menyebut bahwa Pemerintah Indonesia telah melakukan kunjungan ke lokasi smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik, Jawa Timur yang terbakar pada 14 Oktober 2024 lalu.
Baca Juga: MIND ID Lanjutkan Program Eksplorasi Minerba di Tahun 2025
Kunjungan itu katanya, menunjukkan dukungan pemerintah terhadap perpanjangan izin ekspor tembaga Freeport.
"Mereka (pemerintah Indonesia) telah mengunjungi lokasi smelter dan mengindikasikan dukungan untuk melanjutkan ekspor pada 2025," ungkapnya.
Hal ini menyusul juga terhadap kewajiban Freeport-McMoRan Inc (FCX) melalui PTFI untuk menyetor kewajiban dari pajak ekspor konsentrat tembaga mereka sebesar 7,5% jika melanjutkan ekspor mereka tahun ini.
"Ya, peraturan saat ini di Indonesia ada pajak 7,5% untuk ekspor," ungkapnya.
Baca Juga: Proyek Smelter Mangkrak, Hilirisasi Bauksit Jalan di Tempat
Lebih lanjut, di tahun 2026 Freeport-McMoRan menargetkan smelter tembaga mereka di Indonesia bisa beroperasi secara penuh sehingga tidak lagi berkewajiban membayar pajak ekspor sebesar 7,5% tersebut.
"Tahun 2026 adalah nol. Ya, maksud saya dengan asumsi kami memiliki kapasitas penuh, dan kami tidak memiliki ekspor, maka akan (setoran pajak ekspor) menjadi nol," katanya.
Adapun saat dikonfirmasi, hal senada juga diungkap oleh VP Corporate Communications PT Freeport Indonesia, Katri Krisnati.
"Berdasarkan rencana perbaikan fasilitas Smelter PTFI, diperkirakan ramp-up operasi dapat dimulai pada akhir semester pertama tahun 2025," kata dia kepada Kontan, Kamis (30/01).
Baca Juga: Ini Alasan Freeport Indonesia Ajukan Relaksasi Ekspor Tembaga
Di sisi lain, Katri juga mengungkap optimisme pihaknya bahwa pada pemerintahan Prabowo Subianto permintaan perpanjangan ekspor konsentrat tembaga akan diperpanjang.
"Terkait rencana ekspor konsentrat tembaga, kami tengah berdiskusi dengan Pemerintah dan kami meyakini bahwa Pemerintah akan mengakomodir rencana tersebut sehubungan dengan keadaan kahar yang terjadi pada Oktober 2024 lalu," jelasnya.
Adapun terkait produksi, PTFI mencatat peningkatan produksi tembaga sebesar 1,8 miliar pound, atau naik sekitar 8,5% pada tahun 2024 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang berada di angka 1,65 miliar pound.
Selanjutnya: Kehancuran Pasar Sudah Dekat! 8 Prediksi Menggemparkan Robert Kiyosaki Sejak 2002
Menarik Dibaca: 3 Buah Beri yang Sangat Bagus untuk Menurunkan Gula Darah Tinggi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News