Reporter: Petrus Dabu | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Pertamina hingga kini belum mendapatkan jaminan pasokan gas alam cair atau LNG untuk proyek penampungan dan regasifikasi terapung atau Floating Storage and Regasidication Unit (FSRU) Jawa Tengah.
Agar bisa mendapatkan gas, perusahaan energi plat merah ini bahkan menjajaki impor LNG. Djohardi Angga Kusumah, Vice President Commercial and Business Development Direktorat Gas, Pertamina mengatakan, kebutuhan LNG mereka mencapai 3 juta ton per tahun.
Gas hasil regasifikasi tersebut dipasok untuk kebutuhan PLN dan industri di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pertamina kata Djohardi sudah melakukan proses tender untuk pengadaan fasilitas FSRU tersebut. "Tinggal pengumuman pemenang. Sampai sekarang belum bisa diumumkan, karena tidak ada pasokan," jelasnya di Jakarta, Rabu (31/10).
Belum adanya kepastian sumber LNG menyebabkan Pertamina belum bisa memutuskan nilai investasi akhir (final investment decision). "Kalau sekarang kami deal dapat pasokan pasti, kama kami ambil keputusan investasi dan tahun 2014 sudah beroperasi,"ujarnya.
Pertamina, kata dia, sudah menjajaki sumber LNG dari Bontang dan juga dari LNG Tangguh, Papua. Namun, pemerintah belum memberikan persetujuan. Karena itu, kata dia, selain berharap pada LNG dari domestik, Pertamina juga menjajaki impor LNG.
"Yang penting untuk kepentingan umum. Jadi kalau domestik tidak bisa, kami cari impor," terangnya. Hanya saja dia belum bersedia mengungkapkan negara yang menjadi sumber LNG itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News