kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.478.000   -4.000   -0,27%
  • USD/IDR 15.685   -195,00   -1,26%
  • IDX 7.504   8,04   0,11%
  • KOMPAS100 1.166   4,61   0,40%
  • LQ45 927   -2,36   -0,25%
  • ISSI 227   1,87   0,83%
  • IDX30 478   -1,88   -0,39%
  • IDXHIDIV20 574   -2,08   -0,36%
  • IDX80 133   0,26   0,20%
  • IDXV30 142   0,64   0,46%
  • IDXQ30 160   -0,33   -0,20%

Furukawa gaet Indomobil bikin pabrik aki


Rabu, 21 Mei 2014 / 08:15 WIB
Furukawa gaet Indomobil bikin pabrik aki
ILUSTRASI. Menteri Perhubungan memastikan tidak akan ada kenaikan tarif KRL Commuter Line tahun 2023. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Fitri Arifenie

JAKARTA. Pasar aki kedatangan pemain baru. Furukawa Battery berkongsi dengan PT Central Sole Agency, anak usaha Indomobil Sukses International, membangun pabrik senilai US$ 20 juta.

Pabrik yang berlokasi di wilayah Purwakarta, Jawa Barat, ini ditargetkan bisa beroperasi pada 2015. Di dalam kerjasama ini, Furukawa memperoleh porsi saham 51%. Sedangkan Indomobil mendapatkan saham sebanyak 49%.

Shunji Ishizaki, President Director PT Furukawa Indomobil Battery Manufacturing mengatakan, alasan memilih Indomobil Group lantaran perusahaan tersebut merupakan perusahaan besar dalam industri otomotif di Indonesia. "Kami akan menggunakan konsep inovatif untuk mendukung kebutuhan lokal para agen tunggal pemegang merek (ATPM) maupun pasar after market dalam negeri," ujar Shunji, Selasa (20/5).

Andreas Danu Sugih, Presiden Direktur PT Indomobil Furukawa Battery Penjualan menambahkan, aki yang diproduksi dari pabrik nantinya itu akan dipakai oleh setiap kendaraan dari Indomobil. Saat ini, Indomobil Group masih menggunakan aki dari GS Astra dan Yuasa. "Pokoknya produk kami akan diperuntukan untuk semua, mulai dari motor, mobil, sampai kendaraan berat, dan truk," kata Andreas tanpa menyebutkan berapa jumlah kapasitas produksi pabrik aki.

Wilianto Husada, Director PT Furukawa Indomobil Battery Manufacturing menyebutkan, saat ini, pangsa pasar aki buatan perusahaan masih kecil. "Biasanya di Indonesia, Furukawa digunakan oleh para importir-importir untuk produksi mobilnya, biasanya mereka impor dari Thailand," kata Wilianto yang masih merahasiakan target market share yang dipatok oleh perusahaan. Sekedar gambaran, di Thailand, Furukawa mencuil pangsa pasar hampir 33%.

Strategi kompetitor

Kehadiran Furukawa membuat persaingan di pasar aki makin sengit. Salah satu kompetitor, yakni PT Astra Otoparts Tbk, mengaku tak khawatir dengan munculnya pemain baru. Pasalnya, sampai saat ini, pertumbuhan dari GS Astra masih cukup bagus. "Sebenarnya, hampir setiap tahun ada saja produk baru. Jadi tiap tahun pasti ada kompetitor baru," kata Robby Sani, Direktur PT Astra Otoparts.

Kendati demikian, perusahaan sudah mulai menyiapkan strategi menghadapi pemain baru. Salah satunya fokus dengan penjualan Incoe. Seperti diketahui, perusahaan berkode saham AUTO itu memiliki dua brand aki yakni GS Astra dan Incoe. "Karena memang Incoe sendiri harganya lebih murah dibanding GS Astra," kata Robby.

Sebelumnya, Incoe didistribusikan ke diler-diler resmi. Saat ini, perusahaan akan melempar Incoe ke pasar. "Dengan begitu, Astra Otoparts harus meningkatkan di tiga aspek, yaitu, kualitas, maintenance branding, dan promosi," jelas Robby. n

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×