Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Samator Indo Gas Tbk (AGII) hari ini (15/3) mengumumkan bahwa Matrix Company Limited, sebuah perusahaan investasi induk yang didanai dan/atau dikelola oleh CVC Capital Partners (CVC), telah membeli saham minoritas yang signifikan di AGII dari pemegang saham eksisting dengan nilai sekitar US$ 155 juta. UBS bertindak sebagai penasehat keuangan eksklusif dalam transaksi tersebut.
Pasca transaksi, keluarga Harsono melalui PT Samator dan PT Aneka Mega Energi akan terus menjadi pemegang saham mayoritas dan mempertahankan pengendalian atas emiten yang dahulu bernama PT Aneka Gas Industri Tbk tersebut.
CVC adalah manajer investasi alternatif global terkemuka dengan nilai aset kelolaan sebanyak € 137 miliar aset. CVC juga memiliki rekam jejak investasi yang kuat di Indonesia.
Baca Juga: Samator Indo Gas (AGII) Mengincar Pertumbuhan Penjualan di Atas PDB Nasional
Memanfaatkan jaringan dan pengalamannya yang luas, CVC akan berbagi pengetahuan global dan praktik terbaik dengan AGII agar investasi ini dapat membawa manfaat yang signifikan bagi perusahaan.
Samator Indo Gas diharapkan akan terus bertumbuh dan memperkuat posisinya pada sektor gas industri dan medis di Indonesia. Investasi ini diharapkan juga dapat memberikan manfaat positif bagi AGII, termasuk karyawan serta seluruh mitra perusahaan di Indonesia.
Rachmat Harsono, Direktur Utama Samator Indo Gas mengatakan, investasi Funds CVC dalam sebuah perusahaan Indonesia yang dibangun oleh keluarga adalah bukti dari kualitas dan kekuatan bisnis yang telah dikembangkan sepanjang beberapa dekade ini. Hal tersebut juga menunjukkan tingkat kepercayaan yang dimiliki oleh investor global terhadap prospek pertumbuhan yang menarik di Indonesia.
"Kami berharap dapat bekerja sama dengan mitra baru kami untuk dapat terus mengembangkan dan membawa Samator Indo Gas ke tingkat yang lebih tinggi," kata dia dalam siaran pers yang diterima KONTAN, Rabu (15/3).
Imelda Harsono, Direktur Samator Indo Gas menambahkan, pihaknya telah mengidentifikasi mitra terbaik untuk Samator Indo Gas. Rekam jejak CVC baik di Indonesia maupun di sektor gas industri secara global akan membawa manfaat yang signifikan bagi perusahaan serta para stakeholder-nya.
"Perusahaan akan mendapatkan manfaat dari pengalaman industri dan sumber daya CVC yang mendalam untuk dapat terus berkembang di dalam negeri. Kami bersemangat untuk dapat memulai perjalanan ini dengan CVC," terang dia.
Andy Purwohardono, Partner and Head untuk CVC Indonesia juga mengatakan, ini merupakan investasi ke-8 CVC di Indonesia sejak 2010 dan CVC terus percaya akan potensi ekonomi yang kuat di negara ini.
"Kami tidak hanya melihat investasi ini sebagai peluang untuk mendukung bisnis yang sukses pada tahap selanjutnya dari perjalanan pertumbuhannya, melainkan juga peluang untuk turut berkontribusi pada pembangunan ekonomi Indonesia," ungkapnya.
Atas kemitraan baru ini, Samator Indo Gas merencanakan beberapa rencana ekspansi dalam waktu dekat, termasuk pabrik baru di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah, Indonesia.
AGII berencana akan memulai konstruksi pada bulan Maret 2023. Diperkiraan belanja modal sebesar Rp 500 miliar hingga Rp 600 miliar akan dialokasikan untuk mendukung tahap pembangunan pabrik yang akan berlangsung hingga akhir tahun 2024.
Sebelumnya, Samator Indo Gas telah mengumumkan pelanggan pertamanya di KITB, KCC Glass Corporation, yang akan membangun salah satu pabrik kaca terbesar di Asia Tenggara. Selain itu, AGII bermaksud untuk tidak hanya melayani kebutuhan gas industri dan medis di Jawa Tengah, melainkan juga akan semakin mengembangkan bisnis pipeline dengan melayani tenant-tenant lainnya di KITB yang direncanakan akan menjadi kawasan yang mendukung pengembangan industri mobil listrik di Indonesia.
Dalam 2-3 tahun ke depan, Samator Indo Gas menargetkan agar pendapatannya tumbuh hingga dua kali tingkat pertumbuhan PDB nasional. Perusahaan ini juga menargetkan margin laba bersih tumbuh dua digit melalui optimalisasi operasional serta inisiatif-inisiatif komersial strategis.
Manajemen AGII pun akan terus mengkaji peluang untuk mengimplementasikan strategi pertumbuhan organik maupun anorganik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News