kontan.co.id
banner langganan top
Minggu, 6 April 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.781.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.565   165,00   0,99%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%
  • EMAS 1.781.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.565   165,00   0,99%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%
  • EMAS 1.781.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.565   165,00   0,99%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Gaikindo desak pemerintah berikan insentif agar mobil listrik dapat bersaing


Kamis, 08 Agustus 2019 / 17:36 WIB
Gaikindo desak pemerintah berikan insentif agar mobil listrik dapat bersaing


Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Industri Kendaraan Indonesia (Gaikindo) mendesak pemerintah memberikan insentif kepada produsen mobil listrik untuk menekan harga mobil tersebut ketika dijual kepada konsumen.

Hal ini juga bisa menarik minat konsumen untuk membeli mobil listrik.

Hal itu diungkapkan oleh Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (8/8).  "Betul kalau mahal akan susah cari pasar menjualnya," ujar Jongkie.

Baca Juga: Jokowi sudah teken Perpres Mobil Listrik

Jongkie mengatakan, biaya produksi mobil listrik masih mahal. Hal itu akan membuat mobil listrik sulit bersaing dengan mobil dengan mesin konvensional.

Ia mendorong agar insentif bagi produsen mobil listrik perlu masuk dalam Peraturan Presiden (Perpres) mengenai mobil listrik. Meski terdapat sejumlah insentif yang dijanjikan, Jongkie bilang perlu pendalaman lebih lanjut untuk menghitung penjualan.

"Kita pelajari dulu, nanti para agen pemegang merek (APM) akan hitung produknya yang akan dipasarkan di Indonesia," terang Jongkie.

Selain Perpres, pemerintah juga akan merevisi Peraturan Pemerintah (PP) nomor 41 tahun 2013 tentang Barang Kena Pajak. Nantinya aturan itu akan menurunkan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) sesuai dengan emisi yang dihasilkan.

Baca Juga: Tahap Awal Investasi Mobil Listrik, Kewajiban TKDN 35% premium

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU

[X]
×