kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.321.000   -16.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.675   65,00   0,39%
  • IDX 8.274   121,80   1,49%
  • KOMPAS100 1.150   20,83   1,85%
  • LQ45 828   21,81   2,70%
  • ISSI 292   3,80   1,32%
  • IDX30 433   11,22   2,66%
  • IDXHIDIV20 495   13,50   2,81%
  • IDX80 128   2,92   2,34%
  • IDXV30 137   2,82   2,10%
  • IDXQ30 138   3,59   2,67%

Gajah Tunggal akuisisi Filamendo Sakti demi pasokan benang untuk ban


Selasa, 28 Agustus 2018 / 20:01 WIB
Gajah Tunggal akuisisi Filamendo Sakti demi pasokan benang untuk ban
ILUSTRASI. Penjualan Ban Produksi PT Gajah Tunggal Tbk


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) baru saja mengakuisisi 92,9% saham PT Filamendo Sakti milik PT Polychem Indonesia Tbk (ADMG).

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI),akuisisi ini bernilai Rp 4,55 miliar. Sebenarnya, transaksi ini adalah transaksi afiliasi karena Gajah Tunggal memiliki 25,56% saham Polychem. Perjanjian jual beli diteken pada 28 Juni 2018.

Gajah Tunggal mengakuisisi Filamendo untuk menjamin pasokan, kualitas serta menurunkan biaya produksi untuk melanjutkan integrasi vertikal hulu rantai produksi.
Filamendo memproduksi benang filament nilon 6 yang merupakan bahan baku utama kain ban nilon 6.

Direktur PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), Catharina Widjaja, menjelaskan pada restrukturisasi bisnis perusahaan tahun 2004, saham Filamendo belum bisa diambil sepenuhnya. Namun sejak dulu GJTL masih terus membeli rutin benang dari Filamendo.

"Tidak ada efek besar. Hanya menjadi productive asset. Serta kita kontrol penuh mereka dan misalnya butuh filamen sewaktu-waktu kepastiannya terus ada," jelas Catharina, di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (28/8).

Mengenai pembesaran usaha Filamendo, Gajah Tunggal belum mau menjelaskan secara spesifik. Yang jelas perusahaan ban ini juga belum ada rencana akusisi baru dalam waktu dekat.

Sedangkan untuk kinerja tahun ini, GJTL mengincar kenaikan pendapatan naik 5% sampai 10%. Hal ini didorong dari penjualan domestik dan juga ekspor. "Saat ini porsi ekspor kita 35% dan kami maunya menjadi 40%. Sedangkan untuk domestik 60%," paparnya.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×