Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF) mulai merealisasikan peningkatan kapasitas pabrik.
Emiten produsen pupuk majemuk NPK non subsisidi ini telah resmi menggandeng salah satu kontraktor engineering terkemuka di Indonesia, PT Rexline Engineering Indonesia (PT REI) guna meningkatkan kapasitas pabrik di salah satu anak perusahaan SAMF, PT Dupan Anugerah Lestari di Mojokerto, Jawa Timur.
Penandatanganan kontrak kerjasama ini diwakili oleh Yahya Taufik selaku Direktur Utama SAMF dan Rahul Thutiyil yang mewakili PT REI beberapa waktu lalu, bertempat di kantor pusat Saraswanti Anugerah Makmur di Surabaya.
Kerjasama senilai Rp 64 miliar ini akan digunakan untuk melaksanakan perakitan dan pemasangan 1 line mesin NPK Granul dengan kapasitas produksi sebesar 100.000 ton pada pabrik anak perusahaan SAMF tersebut. Hal ini sekaligus upaya Saraswanti Anugerah Makmur untuk menggenjot proses peningkatan kapasitas pabrik dari 600.000 ton per tahun menjadi 700.000 ton per tahun.
Baca Juga: Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF) yakin mampu penuhi target kinerja tahun ini
Untuk saat ini, pembangunan sarana penunjang lini produksi telah memasuki progres akhir, dimana mesin-mesin produksi akan masuk pada bulan Januari 2022. Diperkirakan dapat digunakan untuk proses produksi pada akhir kuartal II-2022.
“Kami berharap akan mampu mengoptimalkan proses peningkatan kapasitas pabrik, sehingga SAMF dapat memenuhi kenaikan permintaan pupuk yang semakin meningkat,” tulis Yahya dalam keterangan resminya di laman Bursa Efek Indonesia seperti dikutip Kontan.co.id, Rabu (24/11).
Peningkatan kapasitas pabrik ini merupakan langkah Saraswanti Anugerah Makmur untuk mengantisipasi kenaikan permintaan pupuk yang tak terbendung. Peningkatan permintaan pupuk seiring harga minyak kelapa sawit yang masih stabil tinggi dan pandemi Covid-19 di Indonesia yang kian terkendali.
Hal ini membuat permintaan pupuk SAMF kian melonjak, karena sekitar 90% produk pupuk SAMF diserap untuk perkebunan sawit. Sisanya diserap oleh perkebunan tebu, kopi, kakao, karet, jagung, serta aneka tanaman.
Selanjutnya: Harga minyak sukses ditutup naik 3% ke level tertinggi dalam sepekan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News