Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), entitas usaha Lippo Group, menjalin kerja sama dengan kampus asal China Tsinghua University dan Universitas Pelita Harapan (UPH) dalam program pengembangan Global Health Artificial Intelligence (AI).
Ketiganya melakukan tanda tangan nota kesepahaman (MoU) pada Minggu (19/10/2025) terkait kolaborasi riset antara Indonesia dan Tiongkok di bidang kecerdasan buatan untuk sektor kesehatan.
Dalam kerja sama ini, MLPT bertindak sebagai koordinator program yang bertujuan mengintegrasikan riset akademik, infrastruktur teknologi, dan implementasi praktis di kedua negara.
“Program ini mempertemukan keunggulan akademik dan penerapan industri untuk menghasilkan solusi AI yang nyata bagi kesehatan,” ujar Presiden Direktur MLPT, Harianto Gunawan, dalam keterangan resmi, Senin (20/10/2025).
Baca Juga: Saham Multipolar Technology (MLPT) Melambung Sejak Awal Tahun, Begini Rekomendasinya
Sementara itu, Ketua Tsinghua University Council Prof. Qiu Yong menyebut kerja sama ini sebagai langkah memperkuat kesetaraan kesehatan global melalui inovasi AI.
“Tsinghua berkomitmen memperdalam kolaborasi dengan Indonesia melalui riset, inovasi, dan pendidikan dalam AI dan ilmu kesehatan,” kata Yong.
Presiden UPH Dr Stephanie Riady turut memastikan pihaknya berkomitmen menyiapkan talenta AI yang mampu berkontribusi bagi kemanusiaan melalui inovasi dan nilai etis.
“Tujuan kami adalah membina ilmuwan dan insinyur AI yang melayani kemanusiaan melalui inovasi dan keunggulan yang berlandaskan iman,” sebutnya. .
Baca Juga: Simak Strategi Bisnis dan Prospek Multipolar Technology (MLPT)
Program Global Health Artificial Intelligence akan berfokus pada tujuh bidang utama, antara lain riset bersama dalam analisis genomik berbasis AI, penemuan vaksin, manajemen rumah sakit, analitik prediktif, serta pengobatan presisi.
Selain riset, program ini juga mencakup pelatihan dan pertukaran peneliti, transfer teknologi, serta pengembangan standar etika dan tata kelola AI di bidang kesehatan. Kemudian, ketiga institusi juga berencana membentuk Laboratorium Bersama Belt and Road untuk memperkuat kerja sama riset di Asia.
Kolaborasi ini menjadi bagian dari inisiatif strategis Belt and Road Initiative (BRI) dan Global Maritime Fulcrum (GMF) yang mempererat hubungan Indonesia–China dalam sains, teknologi, dan pengembangan sumber daya manusia.
Selanjutnya: Drone Kargo Listrik DreamFly Sukses Uji Terbang, Siap Ramaikan Bisnis Logistik
Menarik Dibaca: Simak Ramalan Zodiak Karier & Keuangan Besok Selasa 21 Oktober 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News