kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.042.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.467   -3,00   -0,02%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Simak Strategi Bisnis dan Prospek Multipolar Technology (MLPT)


Jumat, 05 September 2025 / 10:12 WIB
Simak Strategi Bisnis dan Prospek Multipolar Technology (MLPT)
ILUSTRASI. Multipolar Technology (MLPT) menyediakan layanan end-to-end dari sisi perencanaan, perancangan hingga pengembangan teknologi klien


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) bukan nama baru di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pasalnya, perusahaan di bawah naungan Grup Lippo ini telah melantai di pasar saham sejak Juli 2013.

MLPT sendiri sudah berdiri sejak 1975 sebagai perusahaan teknologi fokus dari system integrator dan menyediakan segala penunjang khususnya dari sisi teknologi dan infrastruktur.

Anak usaha PT Multipolar Tbk (MLPL) ini menyediakan layanan end-to-end untuk kebutuhan para klien. MLPT menyediakan layanan dari sisi perencanaan, perancangan hingga pengembangan teknologi klien.  

Wakil Presiden Direktur Multipolar Technology Wahyudi Chandra menjelaskan pihaknya menyadari teknologi digital saat ini perlu didukung oleh infrastruktur teknologi informasi (TI) dan jaringan yang andal. 

MLPT punya layanan yang cukup luas untuk mendukung transformasi digital di Indonesia, setidaknya ada lima lapisan layanan. Jika mulai dari pondasi terbawah, MLPT menyediakan Hybrid Infrastructure.

Baca Juga: Multipolar Technology (MLPT) Genjot Pendapatan Lewat Modernisasi Infrastruktur IT

Layanan ini mencakup penyediaan server, storage, jaringan, hyperconverged system, hingga perangkat PC dan laptop. MLPT menyediakan solusi cloud, virtualisasi, serta layanan manajemen cloud hybrid untuk mendukung kebutuhan infrastruktur modern.

Berikutnya, Digital Platforms & Services. Di sini, MLPT berfokus pada pengembangan platform digital seperti API Management, database hingga platform aplikasi perusahaan sambil menyediakan layanan integrasi. 

Lapisan berikutnya Business Solutions Platforms & Services. Pada level ini, MLPT menawarkan solusi bisnis seperti aplikasi perbankan, smart office, enterprise project management hingga ERP (Enterprise Resource Planning).

“Untuk sektor perbankan, kami punya IP (Intellectual Property) sendiri yaitu core banking system yang sudah digunakan oleh sembilan bank. Kami bisa support konvensional maupun syariah,” kata Wahyudi beberapa waktu lalu. 

Lalu ada Digital Insights. Layanan ini berfokus pada pemanfaatan data dan kecerdasan buatan. Di dalamnya termasuk data management, layanan AI, big data analytics, hingga analisis kinerja bisnis.

“Ini adalah beragam hak kekayaan intelektual yang kami kembangkan sendiri bersama anak usaha, maupun platform yang disediakan oleh mitra utama kami,” ucap Wahyudi. 

Lapisan teratas adalah Security Platforms & Services. Layanan ini ditujukan untuk melindungi sistem digital perusahaan, mulai dari keamanan perangkat, aplikasi, jaringan, hingga keamanan data dan pengguna. 

Baca Juga: Multipolar (MLPT) Siapkan Strategi Data, Platform, dan Keamanan di Era Agentic AI

Dari kelima lapisan itu, secara keseluruhan MLPT memiliki 290 layanan. Masing-masing layanan akan sesuai dengan dengan karakteristik dan level dari end-customer MLPT, baik enterprise dan medium business. 

Dalam memilih mitra, kata Wahyudi, MLPT akan menjadi mitra yang dengan level tertinggi baik dalam bentuk sumber daya, jumlah, kualifikasi hingga proses lainnya sebab ini merupakan bagian dari investasi. 

Sampai semester I-2025, MLPT sudah memiliki 108 mitra. Di periode ini, ada beberapa kemitraan yang sudah naik level. Misalnya dengan, Fortinet yang sudah dari advanced di 2024 menjadi expert. 

“Kenaikan level partnership ini sangat penting karena memberikan dampak kepada pelanggan berupa kepastian sumber daya hingga harga yang lebih kompetitif,” tutur Wahyudi. 

Strategi Genjot Kinerja

Dari sisi kinerja, MLPT meraup penjualan bersih dan pendapatan jasa sebesar Rp 1,68 triliun per Juni 2025. Ini tumbuh tumbuh 3,36% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 1,63 triliun. 

Dari sisi bottom line, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk MLPT mengalami penyusutan 56,38% YoY dari Rp 239,66 miliar menjadi Rp 104,54 miliar di semester I-2025. 

Jika dicermati perolehan cuan MLPT tertekan oleh meningkatkan jumlah beban pokok penjualan dan jasa. Per Juni 2025, bos beban MLPT naik 3,62% secara tahunan menjadi Rp 1,42 triliun. 

Untuk memoles kinerja keuangan, MLPT punya empat strategi utama. Presiden Direktur Multipolar Technology Harianto Gunawan menuturkan dalam menjalankan strategis bisnis, MLPT fokus pada diversifikasi dan leverage.

 

Pertama, dari sisi pelanggan, selain memperkuat dan memperluas basis pelanggan, MLPT berusaha meningkatkan loyalitas pelanggan saat ini dan menambah pelanggan baru, terutama dari vertikal yang belum menjadi fokus. 

Harianto bilang basis pelanggan MLPT masih didominasi sektor finansial, terutama bank dan lembaga keuangan. Namun beberapa tahun terakhir, MLPT memperluas fokus di sektor telekomunikasi.

“Ke depannya MLPT juga akan meningkatkan fokus di sektor komersial terutama Retail, Healthcare, dan digital banking. Kami juga akan melayani kebutuhan sektor publik dengan menyediakan solusi yang sesuai,” kata dia. 

Kedua, menyelaraskan kapabilitas dengan teknologi baru dengan cara mengikuti Cloud, Network, Database, Enterprise Application, dan Banking Integration. Menurutnya, dengan solusi end-to-end MLPT dapat melakukan cross sell. 

Ketiga, MLPT sedang menyeimbangkan pendapatan MLPT sebagai System Integrator yang sifatnya project-based yang mayoritas pendapatannya one-time revenue. Strategi ini diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan MLPT. 

Baca Juga: Laba Bersih Multipolar Technology (MLPT) Naik 64,35% pada 2024

“Dengan pendapatan anak-anak usaha yang menyediakan teknologi platform diharapkan akan memberikan kontribusi pendapatan bersifat rutin, berulang, dan berkelanjutan,” ucap Harianto. 

Terakhir, MLPT  melakukan standardisasi dan otomasi proses, mengimplementasi sistem produktivitas dan kolaborasi juga pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan dan sertifikasi keahlian dari mitra global. 

Selanjutnya: Lionel Messi: Saya Tidak Yakin Bisa Tampil di Piala Dunia 2026

Menarik Dibaca: Tampilan Oppo Find N5, Layar Lipatnya Tanpa Celah dengan Fluid Display 120Hz!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×