Reporter: Asnil Bambani Amri |
JAKARTA. Direktur eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Fadhil Hasan menyatakan adanya keinginan dari International Finance Coorporation (IFC) untuk kembali mendanai industri sawit yang ada di Indonesia.
“IFC saat ini sedang menyusun formulasi agar bisa mendanai lagi industri kelapa sawit,” kata Fadhil Hasan saat dihubungi KONTAN, Selasa (10/8).
Fadhil mengaku, adanya penghentian pendanaan dari IFC tersebut terjadi karena adanya kampanye hitam yang gencar dilakukan oleh Sawit Watch dan juga organisasi internasional terhadap industri kelapa sawit. Laporan dari organisasi internasional tersebut membuat IFC membuat keputusan untuk melakukan “hold” atau menahan pembiayaan kepada industri kelapa sawit.
Adanya penghentian aliran dana kredit untuk industri kelapa sawit itu menurutnya tidak banyak berdampak bagi industri kelapa sawit nasional. Pasalnya, hanya beberapa perusahaan saja yang mendapatkan bantuan pembiayaan dari group bank dunia tersebut. “Salah satunya adalah Wilmar,” kata Fadhil.
Saat ini, pemangku kepentingan industri sawit kembali membicarakan untuk pembiayaan dari IFC untuk membahas rencana IFC yang akan membiayai lagi industry kelapa sawit. “Sudah ada pertemuan beberapa kali dan akhir Agustus ini sampai September akan ada lagi pertemuan lanjutan di Frankfrut, Jerman,” jelas Fadhil.
Menurutnya, penghentian pendanaan dari IFC tersebut tidak membuat industry kelapa sawit di Indonesia terpukul ataupun merugi. Pasalnya, masih banyak lembaga pembiayaan lain maupun perbankan masih meminati pembiayaan untuk sektor perkebunan atau industri kelapa sawit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News