kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Gapki: Kenaikan Pajak Impor India akan Pengaruhi Kinerja Ekspor CPO


Minggu, 23 Februari 2025 / 19:40 WIB
Gapki: Kenaikan Pajak Impor India akan Pengaruhi Kinerja Ekspor CPO
ILUSTRASI. GAPKI mengatakan kenaikan pajak impor CPO dan turunannya oleh pemerintah India akan berdampak pada kinerja ekspor industri sawit tahun ini. REUTERS/Lim Huey Teng


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mengatakan kenaikan pajak impor minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya oleh pemerintah India akan berdampak pada kinerja ekspor industri sawit tahun ini.

Ketua Umum Gapki, Eddy Martono mengatakan, pengaruh ini sejalan dengan posisi India bersama dengan China yang masih menjadi dua negara terbesar tujuan ekspor CPO Indonesia.

"India merupakan importir minyak sawit dari Indonesia terbesar kedua setelah China. Jadi kalau ini (kenaikan pajak impor) berlangsung lama sudah pasti akan berpengaruh terhadap ekspor minyak sawit Indonesia," ungkap dia saat dihubungi, Minggu (23/02).

Sayangnya, Eddy belum bisa memberikan dampak secara rinci terkait penerapan kenaikan pajak impor CPO tersebut. Menurutnya, efek samping akan dipengaruh berapa lama waktu penerapan berlangsung.

Baca Juga: India Kembali Menaikkan Pajak Impor CPO, Ini Dampaknya ke Indonesia

"Turunnya (ekspor) berapa persen belum bisa dipastikan sebab harus dilihat berapa lama akan diberlakukan tarif tersebut," tambah dia.

Sebelumnya dalam laporan Reuters, Jumat (21/02) India akan kembali menaikan pajak impor CPO untuk kedua kalinya dalam rentang waktu kurang dari enam bulan.

Sebelumnya, pada 14 September 2024, pemerintah India telah menaikan pajak impor CPO, minyak kedelai mentah dan minyak biji bunga matahari dari 5,5% menjadi 27,5%. Sedangkan, jenis minyak olahan dari ketiganya dikenakan pajak impor sebesar 35,75%.

Reuters juga melaporkan bahwa industri penyulingan minyak di India telah membatalkan pesanan untuk 100.000 metrik ton minyak kelapa sawit mentah yang dijadwalkan untuk pengiriman antara bulan Maret dan Juni tahun ini.

Terkait pembatalan pengiriman ekspor CPO tahun ini, Eddy mengatakan pihaknya masih melakukan pengecekan terhadap keabsahan informasi tersebut.

Baca Juga: Kementerian ESDM: Program B40 Tahun 2025 Butuh 14,2 Juta Ton CPO

"Saya belum mendapatkan info yang valid. Apakah itu (pembatalan) baru rencana kalau pajak impor naik, saya harus cek ke importir di India," jawab dia.

Meski begitu, Eddy bilang Gapki akan mengirimkan surat kepada Pemerintah Indonesia akan melakukan interverensi sebelum persentase pajak impor India ini berlaku.

"Gapki akan bersurat ke Pemerintah. Agar ada lobby dari pemerintah Indonesia perihal ini," tutupnya.

Selanjutnya: Tingkat Konsumsi Masih Lesu, Simak Rekomendasi Sejumlah Emiten Consumer dari Analis

Menarik Dibaca: Shopee Gelar Ramadan Competition Bagi Konten Kreator, Berhadiah THR Rp 10 Miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×