Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) proyeksi, volume produksi kelapa sawit alis crude palm oil (CPO) turun akibat cuaca kering di tahun lalu.
"Target penjualan (akhir tahun) disesuaikan dengan proyeksi produksi. Kalau melihat sampai dengan September 2020 kemungkinan secara volume akan mengalami penurunan sekitar 10% dibandingkan tahun lalu," kata Presiden Direktur AALI Santosa dalam acara Markplus Industry Roundtable secara virtual, Selasa (13/10).
Melansir catatan Kontan.co.id, penurunan produksi perusahaan terjadi karena cuaca. Santosa pun membenarkan bahwa dalam 9 bulan pertama tahun ini, secara supply terjadi penurunan karena cuaca kering yang terjadi sejak tahun 2019.
Santosa pun menyebut pandemi Covid-19 juga berimbas pada menurunkan supply dan demand pada CPO. Bahkan berdasarkan data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), rerata Januari-Juni 2020 terjadi penurunan ekspor CPO nasional hingga 11,7%. Ini terjadi karena sejumlah negara tujuan ekspor menerapkan lockdown.
Baca Juga: Ada sentimen UU Cipta Kerja hingga La Nina, ini saham pilihan Mirae Asset di Oktober
Santosa memaparkan dari sisi permintaan, saat ini permintaan dari sektor makanan tetap ada, namun dari sisi logistik agak terhambat karena sebelumnya, di masa awal pandemi, sejumlah pelabuhan ditutup sementara.
Tetapi dia bilang, di akhir tahun ini, industri kelapa sawit sudah mengalami kenaikan permintaan khususnya ke India dan China. Katalis positif tersebut didapat karena bulan depan India akan merayakan Diwali yang biasanya mengerek permintaan CPO.
Kemudian di awal tahun, China akan merayakan Imlek. Maka dari itu Santosa mengungkapkan harga sawit saat ini sudah cukup membaik.
Meskipun diterjang pandemi Covid-19, AALI , anggota indeks Kompas100 ini, pun bisa tetap bertahan karena upaya digitalisasi pada tiap proses bisnisnya. Hal ini dilakukan AALI agar bisa terus beradaptasi dengan perubahan dan bisa lebih efisien.
Di sepanjang semester I 2020, AALI mencatatkan kenaikan pendapatan bersih 6,5% yoy menjadi Rp 9,08 triliun.
Naiknya kinerja ini sejalan dengan harga jual rata-rata CPO AALI yang juga naik 25,9% yoy dari Rp 6.441 per kilogram (kg) menjadi Rp 8.109 per kg. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya daya serap dalam negeri sebagai dampak dari pelaksanaan program mandatori B30 oleh pemerintah.
Baca Juga: AS larang impor CPO dari perusahaan Malaysia, ini prospek saham emiten perkebunan
Seiring dengan kenaikan penjualan, laba anak usaha Astra Group ini juga tumbuh hingga 796,5% yoy menjadi Rp 391,9 miliar di paruh pertama tahun ini.
Adapun mengenai volume produksi CPO, sepanjang semester I 2020 tercatat turun 15,2% yoy menjadi 0,71 juta ton. Kemudian produksi TBS dari inti dan plasma juga turun 8,1% yoy menjadi 2,28 juta ton.
Selanjutnya: Ekspor produk minyak sawit turun 14,3% di Agustus
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News