kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ekspor produk minyak sawit turun 14,3% di Agustus


Selasa, 13 Oktober 2020 / 15:05 WIB
Ekspor produk minyak sawit turun 14,3% di Agustus
ILUSTRASI. Pekerja mengangkut kelapa sawit ke dalam truk di Desa Rangkasbitung Timur, Lebak, Banten, Selasa (22/9/2020). ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/agr/foc.


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mencatat, pada Agustus 2020 ekspor produk minyak sawit sebesar 2,68 juta ton atau turun sekitar 14,3% dari bulan sebelumnya yang sekitar 3,13 juta ton.

"Penurunan volume ekspor ini diduga selain karena pengaruh Covid-19 yang belum mereda, juga karena kenaikan harga minyak sawit yang menyebabkan perbedaannya harga dengan minyak nabati lain, terutama minyak kedelai, menjadi lebih kecil sehingga sebagian pengguna beralih ke minyak lain atau importir menunggu perubahan harga," terang Direktur Eksekutif Gapki Mukti Sardjono dalam keterangan tertulis, Selasa (12/10).

Nilai ekspor produk minyak sawit di Agustus pun sebesar US$ 1,69 miliar, lebih rendah dari nilai ekspor bulan Juli yang mencapai US$ 1.86 miliar. Menurut Mukti, nilai ekspor tersebut tercapai pada harga rata-rata bulan Agustus CPO US$ 703/ton Cif Rott dan bulan Juli US$ 659/ton.

Baca Juga: Pembinaan intensif terhadap petani sawit swadaya menjadi tanggungjawab semua pihak

Bila melihat ekspor produk minyak sawit ke berbagai negara tujuan, ekspor minyak sawit ke India di Agustus mengalami penurunan sebesar 36,4% atau turun sekitar 200.000 ton. Ekspor ke China pun mengalami penurunan sebesar 1,7% atau turun sekitar 11,000 ton. "Tetapi secara year on year (yoy), ekspor ke India 2020 hampir 600.000 ton lebih tinggi dari 2019 sedangkan ke China hampir 2 juta ton lebih rendah," terang Mukti.

Tak hanya itu, penurunan ekspor juga terjadi ke Timur Tengah, dimana ekspor di Agustus menurun 36,13% dari Juli dan menurun 11% secara yoy.

Bila dilihat berdasarkan jenis, ekspor CPO turun sekitar 146.000 ton, ekspor olahan CPO turun 242.000 ton, laurik turun 58.000 ton, sedangkan ekspor oleokimia masih mengalami kenaikan sekitar 5.000 ton.

Bila ditotal, dari Januari hingga Agustus, ekspor produk minyak sawit Indonesia sudah mencapai 21,31 juta ton. Ini lebih rendah 11% dari 2019 dengan kontributor penurunan utama adalah ekspor produk olahan CPO yang mengalami penurunan 16,1%.

Baca Juga: Anak usaha Japfa (JPFA) menyetor Rp 9,8 miliar pada perusahaan patungan indukan udang

Sementara itu, konsumsi minyak sawit dalam negeri di Agustus mencapai 1,38 juta ton atau mengalami penurunan sekitar 3,3% dari 1,43 juta ton di Juli.

Bila dirinci, konsumsi minyak sawit untuk pangan d i Agustus naik sekitar 1,9% menjadi 654.000 ton sedangkan konsumsi untuk oleokimia naik 2% menjadi 151.000 ton. Sebaliknya, konsumsi biodiesel turun 9,8% menjadi 576.000 ton.

Adapun, produksi minyak sawit Indonesia di Agustus mencapai 4,8 juta ton atau lebih tinggi 13,74% dari bulan sebelumnya dan lebih tinggi 2,1% dari Agustus 2019. "Peningkatan produksi terjadi selain karena mengikuti siklus musim juga karena tanaman sudah menunjukkan kepulihan setelah pemupukan semester 1 2020 kembali normal," jelas Mukti. 

Selanjutnya: PTPN V budidayakan 1,5 juta bibit kelapa sawit melalui proyek KSO dengan PPKS Medan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×