kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gara-gara pandemi virus corona, Perum Damri pangkas insentif karyawan


Rabu, 22 April 2020 / 21:27 WIB
Gara-gara pandemi virus corona, Perum Damri pangkas insentif karyawan
ILUSTRASI. Bus Damri tujuan Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Pool Damri Botani Square, Pajajaran, Kota Bogor, Jawa Barat


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dampak pandemi virus corona memukul perusahaan transportasi tak terkecuali Perusahaan Umum (Perum) Damri. Bahkan perusahaan pelat merah ini harus mengambil kebijakan untuk menyesuaikan insentif karyawan di tengah wabah virus corona. 

"Dengan sangat terpaksa manajemen harus mengambil keputusan yang berat dengan tujuan untuk untuk menjaga keberlangsungan perusahaan, yaitu dengan penyesuaian insentif karyawan," kata Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan Damri Nico R Saputra kepada Kontan.co.id, Rabu (22/4).

Nico menjelaskan, manajemen memutuskan untuk sementara waktu memberlakukan pengurangan tunjangan-tunjangan bulanan kepada karyawan kecuali tunjangan jabatan, pelaksana dan keluarga.

Baca Juga: PSBB di Tangerang Raya berlaku, berikut layanan di Bandara Soetta yang dihentikan

"Kami akan pangkas uang makan dan uang transportasi sebesar 25% dan akan dievaluasi lebih lanjut dalam 2-3 bulan ke depan selama periode bencana nasional ini sampai batas yang akan ditentukan kemudian," kata Nico

Menurutnya, penyesuaian insentif karyawan tersebut dilakukan karena kebijakan karyawan yang bekerja Work From Home (WFH). Kendati demikian, manajemen memastikan seluruh karyawan Damri masih tetap bekerja seperti biasa atau tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK).

Asal tahu saja, Perum Damri telah melakukan penyesuaian jadwal layanannya untuk sementara waktu mulai 13 April 2020. Hal tersebut dilakukan imbas merebaknya virus corona di Indonesia.

Saat ini usaha angkutan umum sudah sangat terpuruk karena tidak dapat beroperasi dengan normal akibat berbagai antisipasi penyebaran virus corona. Para pengusaha angkutan umum juga sudah mulai tidak beroperasi mendukung langkah Presiden Joko Widodo dalam melarang mudik agar dapat mempercepat pemulihan penyebaran virus corona.

Baca Juga: Larangan mudik lebaran mencuat, ini tanggapan Damri

Jokowi telah memutuskan untuk melarang semua warga mudik lebaran tahun ini. Larangan mudik itu mulai berlaku pada Jumat (24/4). Adanya larangan mudik pada lebaran tahun ini membuat pemilik Perusahaan Angkutan Umum mengalami penurunan pendapatan secara drastis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×