kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.093.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.430   0,00   0,00%
  • IDX 7.937   83,06   1,06%
  • KOMPAS100 1.111   9,35   0,85%
  • LQ45 809   4,06   0,50%
  • ISSI 272   3,87   1,45%
  • IDX30 420   2,48   0,59%
  • IDXHIDIV20 486   1,71   0,35%
  • IDX80 123   0,86   0,71%
  • IDXV30 133   -0,09   -0,07%
  • IDXQ30 136   1,05   0,78%

Gara-gara virus corona, satu proyek pembangkit listrik panas bumi molor


Senin, 30 Maret 2020 / 16:41 WIB
Gara-gara virus corona, satu proyek pembangkit listrik panas bumi molor
ILUSTRASI. Ilustrasi proyek panas bumi


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

Ketua API Priyandaru Effendi mengatakan, di tengah kondisi saat ini, baik investor maupun PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan turut terdampak.

"Pelemahan rupiah tentu menjadi isu besar karena harga jual listrik dari pembangkit ke PLN dalam bentuk dolar AS, sementara PLN menjual listrik ke masyarakat dalam rupiah," ujar Priyandaru, kepada Kontan.co.id Rabu (25/3).

Priyandaru melanjutkan, kondisi ini berlaku untuk semua jenis pembangkit yang menjual listrik dalam dolar AS.

Baca Juga: Beroperasi sejak tahun 1982, PLTP Kamojang hasilkan produksi listrik hingga 2,4 GWh

Tak hanya itu, jatuhnya harga minyak yang terjadi beberapa waktu lalu dinilai membuat investasi panas bumi sulit untuk diminati dalam jangka pendek.

Priyandaru bilang, pihaknya mengharapkan ada langkah yang dilakukan pemerintah dalam mendorong pengembangan panas bumi. "Pemerintah harus terus membuat pengembangan panas bumi menarik untuk investor. Berikan tarif sesuai keekonomian proyek," kata dia. 




TERBARU

[X]
×