Reporter: Gentur Putro Jati |
JAKARTA. Indonesian Aircraft Maintenance Shop Association (IAMSA) berharap market share bisnis MRO dari PT Dirgantara Indonesia (PTDI) bisa meningkat dengan mengerjakan perawatan 30 unit pesawat SSJ100 milik Kartika Airlines mulai tahun 2012.
Menurut Ketua Umum IAMSA Richard Budihadianto, kepercayaan yang diberikan Kartika Airlines kepada PTDI untuk merawat seluruh pesawat barunya itu merupakan tantangan dan ceruk usaha yang harus dimanfaatkan.
"Kalau PTDI bisa dapat pekerjaan ini, akan baik secara nasional. Karena apa yang sudah diinvestasikan mereka bisa diberdayakan secara optimum," jelas Richard, Rabu (21/7).
Namun, Direktur Utama PT Garuda Maintenance Facilities AeroAsia (GMF) itu bilang, ada syarat yang harus dipenuhi oleh PTDI supaya benar-benar mampu merawat pesawat jenis SSJ100.
"Harus dibangun dulu kemampuannya, dengan cara PTDI harus mendapatkan sertifikat kemampuan mengerjakan perawatan pesawat penumpang Sukhoi itu. Serta mengadakan shop (peralatan bengkel) yang dibutuhkan," imbuhnya.
Jika semua itu bisa dipenuhi dengan baik oleh PTDI, Richard optimistis market share MRO perusahaan yang dipimpin Budi Santoso itu bisa meningkat dari posisi 5%-10% tahun ini atau setara dengan US$ 12,5 juta-US$ 25 juta.
Sebelumnya, IAMSA memperkirakan belanja perawatan pesawat maskapai nasional tahun ini sebesar US$ 750 juta. Dengan hanya 30% atau US$ 250 juta dari seluruh potensi tersebut yang dapat diserap oleh perusahaan perawatan pesawat di Indonesia. Sementara 70% atau US$ 500 juta lari keluar negeri karena keterbatasan fasilitas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News