Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto
Nilai ini berkontribusi pada total perolehan kontrak baru hingga akhir April menjadi sebesar Rp933 miliar, atau mencapai 25% dari total target kontrak baru sebesar Rp3,7 triliun.
“Kelak dengan selesainya proyek pembangunan infrastruktur tambang nikel tersebut, kami juga mengharapkan dapat mengerjakan mining services, seperti yang telah kami lakukan di pertambangan nikel yang berlokasi di Morowali, Sulawesi Tengah," sambungnya.
Baca Juga: PP Presisi (PPRE) cetak kinerja ciamik di kuartal I-2021, pendapatan dan laba naik
Ia berkata, kapasitas dan kapabilitas yang dimiliki PPRE dalam pembangunan infrastruktur pertambangan merupakan ekuitas yang sulit dijumpai pada perusahaan mining services lainnya.
Darwis Hamzah, Direktur Operasi PT PP Presisi Tbk (PPRE) menambahkan, hal ini menjadikan PPRE sebagai truly integrated mining services company, yang tidak hanya mampu memberikan jasa pertambangan pit to port, tetapi juga mampu memberikan jasa pembangunan infrastruktur tambang.
“Sebagai truly integrated mining services company, kami optimistis menjadikan mining services sebagai sumber recurring income yang berkontribusi sebesar 20%-30%," tutup Darwis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News