kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Garap sumur tua, Pertamina EP gandeng BUMD


Kamis, 04 November 2010 / 09:16 WIB
Garap sumur tua, Pertamina EP gandeng BUMD
ILUSTRASI. Teknisi Melakukan Perawatan BTS Indosat


Reporter: Fitri Nur Arifenie |

JAKARTA. Pertamina EP dan dua badan usaha milik daerah (BUMD) di Jawa Tengah, yakni PT Sarana Patra Jaya dan PT Blora Patra Energi, menandatangani kerjasama untuk memanfaatkan sumur-sumur tua di provinsi tersebut.

Menurut perjanjian yang mereka tandatangani kemarin, PT Sarana Patra Jateng akan mengelola 38 sumur di Lapangan Tungkul dan Trembul. Sementara PT Blora Patra Energi akan mengelola 36 sumur di Lapangan Kedinding, Lusi, Petak, Kluweh, dan Metes. Sumur-sumur tersebut berada di Kabupaten Blora.

"BUMD tersebut akan memproduksi minyak bumi dari sumur tua sesuai dengan mutu dan spesifikasi yang telah ditetapkan dan akan menyerahkannya kepada Pertamina EP," tutur Direktur Utama Pertamina EP Salis Aprilian Rabu (3/11).

Dalam kerjasama tersebut, kedua BUMD akan mengoperasikan sumur-sumur tua tersebut dan menyerahkan hasil minyaknya kepada Pertamina EP. Pertamina EP akan memberi imbalan jasa sebagai biaya operasi dan pengusahaan sumur sesuai dengan jumlah yang diserahkan.

Adapun tarif dasar imbalan jasa tersebut adalah Rp 1.199 per liter untuk produksi minyak hingga 20 barel oil per day (BOD) atau sekitar 3.180 liter per hari. Sedangkan untuk produksi di atas 20 BOPD, Pertamina EP akan memberikan insentif dengan skema yang disebut sliding scale, yaitu sebesar Rp 100 per liter untuk setiap kelebihan dari 20 BOPD tersebut.

Namun, pemberian insentif tersebut dibatasi hingga 300 BOPD. Untuk selebihnya akan diberi imbalan jasa sebesar Rp 1.199 per liter saja.

Kerjasama pengelolaan sumur tua yang dilakukan Pertamina EP tersebut bukanlah yang pertama. Pada Maret 2009 yang lalu, Pertamina EP juga mengikat kerjasama dengan KUD Wargo Tani Makmur di Blora untuk mengelola sejumlah sumur tua di Kabupaten tersebut dengan pola yang sama.

Upaya mengelola sumur-sumur tua ini merupakan bagian dari usaha pemerintah meningkatkan produksi minyak nasional, selain dari sumur baru. Konon jumlah sumur minyak tua lebih dari 13.000 sumur dan tersebar di berbagai daerah. Dari jumlah tersebut sekitar 5.000 merupakan sumur yang potensial.

Di semester I-2010, produksi minyak Pertamina EP menyentuh 130.400 barel per hari, sementara produksi gasnya 1.050 miliar kaki kubik per hari. Belum diperoleh data berapa banyak yang dihasilkan dari sumur-sumur tua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×