Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Namun, ia menuturkan pihak lessor akhirnya tidak ada yang menarik kembali armada pesawat Garuda karena situasi yang sulit ini. “Ini kalau kita kalikan 12 kita akan sampai US$ 200 juta saving (penghematan) hanya dari lessor ini,” katanya.
Total pesawat yang disewa Garuda, yakni 155 pesawat dari 26 perusahaan leasing di antaranya untuk pesawat Boeing-777, Boeing-737, CRJ-1000 serta ATR-72.
Baca Juga: Begini strategi lengkap Garuda Indonesia (GIAA) atasi kas mini dan utang jumbo
Selain restrukturiasasi sewa pesawat, Garuda juga mengembalikan 18 unit armada pesawat Bombardier CRJ-1000 dan Airbus yang dinilai tidak cocok. “Yang kedua adalah pesawat yang tidak cocok buat Garuda kita kembalikan. Kontraknya ada yang 10 tahun, 12 tahun,” kata dia.
Untuk pesawat Bombardier CRJ-1000 terdapat 18 unit yang akan dikembalikan. “CRJ ada 18 pesawat, hari ini full grounded (dikandangkan total). Ini yang kita sedang lagi coba possibility (kemungkinan) dikembalikan ke mereka,” kata Irfan.
Baca Juga: Jurus Garuda Indonesia Menekan Kerugian
Untuk pesawat Airbus, Irfan mengaku adanya ketidaksesuaian dalam kontrak yang merugikan Garuda, karena itu pihaknya meminta bantuan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia serta pemerintah Inggris untuk menuntut ganti rugi.
“Kita dalam proses mita ganti kerugian Airbus lewat pemerintah Inggris dengan bantuan Kumham sudah menyampaikan surat. Mereka sudah mengetahui ketidakpatutan dalam pembuatan. Ini yang kita sedang dalam proses mendapatkan pengembalian,” ungkap Irfan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sewa Ratusan Pesawat, Garuda Harus Bayar Rp 1 Triliun Per Bulan"
Penulis : Muhammad Idris
Editor : Muhammad Idris
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News