Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Maskapai penerbangan nasional PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) terus memaksimalkan kesiapan operasional penerbangan haji pada tahun 2023.
Komitmen tersebut salah satunya diwujudkan melalui layanan penerbangan haji yang kompetitif selaras dengan aspirasi dan kebutuhan masyarakat yang turut mengedepankan fokus keamanan dan keunggulan operasional.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, Garuda Indonesia berkomitmen untuk memastikan kebutuhan layanan penerbangan bagi ibadah Haji dapat terselenggara secara optimal dan end to end termasuk dalam menentukan skema tarif penerbangan yang tentunya diselaraskan dengan komposisi biaya seluruh komponen operasional penerbangan haji.
Berangkat dari komitmen tersebut, melalui koordinasi dan diskusi bersama dengan Kementerian Agama beserta stakeholder terkait, Garuda Indonesia berupaya mengoptimalkan berbagai komponen operasional dengan tetap mengedepankan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan para Jemaah.
"Melalui berbagai langkah optimalisasi tersebut saat ini biaya penerbangan haji yang diajukan Garuda Indonesia menjadi sebesar Rp 32.743.992 turun sebesar Rp 1,2 juta dari diskusi awal biaya penerbangan haji bersama Kementerian Agama RI," papar Irfan dalam siaran pers yang diterima Kontan, Rabu (15/2) malam.
Baca Juga: Soal Kabar Investasi Emirates di Garuda Indonesia (GIAA), Begini Tanggapan Wamen BUMN
Langkah penyesuaian biaya penerbangan haji ini merupakan bagian dari diskusi intensif yang terus dilakukan bersama stakeholder terkait termasuk di dalamnya Kementerian Agama RI, DPR RI, hingga berbagai pemangku kepentingan lainnya dengan senantiasa mengedepankan komitmen kami sebagai national flag carrier dalam menjalankan mandat melayani penerbangan haji bagi masyarakat Indonesia.
Irfan menjelaskan, tarif penerbangan Haji didominasi oleh dua komponen utama yaitu biaya avtur maupun biaya aircraft lease.
Lebih lanjut, komponen biaya penerbangan juga mencangkup penyediaan tas dan koper jemaah haji, penyediaan dan pengangkutan air zam zam, pengumpulan dan pengangkutan bagasi pada saat kepulangan jemaah haji di Arab Saudi, serta transportasi darat jemaah dari asrama haji ke bandara dan sebaliknya.
Upaya penyesuaian biaya penerbangan haji ini Garuda Indonesia lakukan dengan mengoptimalkan seluruh komponen biaya yang ada, namun dengan tetap menjaga standar kualitas pelayanan Garuda Indonesia pada seluruh lini operasional.
Hal ini yang menjadi fokus utama Garuda Indonesia dalam menghadirkan layanan penerbangan terbaik bagi para calon jemaah haji yang juga turut mempertimbangkan demografis calon jemaah haji pada 2023, di mana sebanyak 30% masyarakat yang melaksanakan ibadah haji berusia di atas 65 tahun.
“Dengan pengalaman selama lebih dari 60 tahun, layanan penerbangan haji menjadi sebuah manifestasi tersendiri bagi kami untuk terus senantiasa mengedepankan kualitas layanan yang prima berbasis operational excellence terhadap seluruh masyarakat Indonesia. Komitmen ini yang terus kami optimalkan termasuk dalam mendukung pelayanan haji baik pre flight hingga post flight di seluruh embarkasi Indonesia dan Saudi,” pungkas Irfan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News