Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah fase pemulihan sektor aviasi pasca pandemi Covid-19, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) optimistis akan mencapai fundamental kinerja usaha yang solid.
Per September 2023, GIAA membukukan pendapatan usaha US$ 2,23 miliar, angka ini melesat sebanyak 48,32% dibandingkan dengan pendapatan usaha pada periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Tingkatkan Kapasitas, Garuda Indonesia (GIAA) Bakal Tambah 8 Pesawat di Tahun 2024
Meskipun pendapatan GIAA melesat, GIAA membukukan kenaikan beban usaha sebanyak US$ 1,99 miliar atau 7,14% Year on Year (YoY). Sementara rugi bersih GIAA sebesar US$ 72,38 juta, berbalik dari laba yang diraih pada periode yang sama yaitu US$ 3,7 miliar.
Direktur Utama GIAA Irfan Setiaputra mengatakan, akan mengambil langkah pemulihan kinerja yang sejalan dengan proyeksi Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA).
IATA memperkirakan, maskapai penerbangan global akan menerbangkan 4,7 miliar penumpang sepanjang tahun 2024.
Angka tersebut diyakini akan menjadi rekor angka tertinggi dalam penerbangan komersial yang melebihi angka sebelum pandemi sebesar 4,5 miliar penumpang pada tahun 2019.
Baca Juga: Mulai 4 April 2024, Garuda Indonesia Operasikan Rute Jakarta - Doha
"Kami Garuda Indonesia, optimistis akan mampu meraup laba beruntun yakni laba US$ 589 juta pada 2024, laba US$ 631 juta tahun 2025, dan laba US$ 647 juta pada 2026," kata Irfan kepada Kontan.co.id, Rabu (7/2).
Saat ini pemulihan industri penerbangan domestik telah membaik, hal ini sejalan dengan pemulihan penerbangan global.
Penumpang penerbangan domestik telah meningkat ke level 25 juta penumpang pada September 2023.
Garuda Indonesia memperkirakan pertumbuhan tersebut akan berlanjut sepanjang tahun 2024, seiring dengan semakin meningkatnya masyarakat menggunakan transportasi udara, efisiensi rute, dan biaya operasional.
Baca Juga: Garuda Indonesia dan Pocari Sweat Luncurkan Pesawat Livery POCARI SWEAT
"Secara umum kinerja perusahaan terus menunjukan outlook pemulihan yang menjanjikan. Hal ini yang turut terepresentasikan dari pertumbuhan pendapatan usaha yang secara konsisten tumbuh positif," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News