Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) kembali menunda pembayaran sukuk global US$ 500 juta akibat tekanan utang yang masih membelitnya.
Lewat keterbukaan informasi di Bursa Efek Singapura, 17 Juni 2021, manajemen Garuda (GIAA) meyebutkan bahwa maskapai penerbangan di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia berjuang karena pandemi menekan perjalanan udara di seluruh dunia.
Alhasil , Garuda Indonesia (GIAA) menyebut menunda distribusi berkala yang jatuh tempo 3 Juni 2021.
Sebelumnya Garuda Indonesia (GIAA) menggunakan tenggat waktu 14 hari atas sukuk Garuda yang jauh tempo 3 Juni 2021. Ini artinya, masa tenggat waktu itu jatuh pada 17 Juni ini.
Baca Juga: Kementerian BUMN: Penyelesaian kredit Garuda bisa pakai skema debt to equity swap
Hanya, lagi-lagi Garuda (GIAA) harus menunda pembayaran karena masalah keuangan yang dialami maskapai milik negara ini. “Garuda sangat mengapresiasi kelanjutan dukungan para pemegang sukuk selama masa yang penuh tantangan ini,”” ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam keterbukaan informasi di SGX itu.
Tak hanya itu, Garuda Indonesia (GIAA) menyebut menambah penasihat keuangan Guggenheim Securities, LLC untuk mengevaluasi alternative strategis perusahaan menghadapi tantangan akibat pandemi.
Gunggenheim akan bekerkasama dengan penasihat Garuda yang sudah ada yakni PT Mandiri Sekuritas, Cleary Gottlieb Steen &Hamilton LLP dan Assegaf Hamzah & Partners.
Baca Juga: Jadi Wakil Chaerul Tanjung sebagai pemegang GIAA,Peter Gontha sebut CT rugi Rp 11,2 T
”Kami percaya tim penasihat yang kami miliki akan mendukung upaya kami yamgh berusaha untuk keluar dari pandemi sebagai maskapai yang kuat dan memiliki modal yang baik,” ujar Ifran.
Kembali mengingatkan, Garuda Indonesia memiliki utang obligasi dari penerbitan Trust Certificates yang tidak dijamin sebesar US$ 500 juta.
Tercatat di Bursa Singapura, surat utang Garuda Indonesia (GIAA) ini dirilis 3 Juni dengan jangka waktu 5 tahun. Ini artinya pada 3 Juni 2021, utang ini jatuh tempo.
Sukuk ini memiliki tingkat suku bunga tetap tahunan sebesar 5,95% yang dibayar setiap 6 bulanan yang dimulai 3 Desember 2015 sampai dengan 3 Juni 2020
Saat itu, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) bertindak sebagai Penerima Delegasi, Agen Pembayar Utama.
Per 31 Desember 2019, saldo utang obligasi syariah ini mencapai US$ 498,99 juta,
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News