Reporter: Izzatul Mazidah | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
JAKARTA. Wacana pengelolaan bandar udara (bandara) oleh swasta, ternyata menarik minat PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) kemarin (2/4), Emirsyah Satar, Chief Executive Officer Garuda Indonesia bilang berminat mengajukan penawaran untuk mengelola 10 bandara.
Memang, sejauh ini pemerintah memberikan sinyal untuk menawarkan 10 bandara dikelola swasta melalui skema public private partnership. Bandara yang ditawarkan seperti Radin Inten II Tanjungkarang (Lampung), Sentani (Jayapura), Komodo (Labuan Bajo) dan Tjilik Riwut (Palangkaraya). "Kami sudah mengajukan surat pengajuan kepada Dinas Perhubungan mengenai pengambil alihan bandara-bandara oleh swasta," kata Emirsyah.
Disamping niat mengelola bandara, tahun ini ini perusahaan akan menambah 27 armada dan membuka rute baru. Armada baru yang dibeli meliputi dua buah pesawat B777-300, empat pesawat A330, 12 pesawat B738, tiga 3 pesawat CJR dan enam pesawat ATR 72-600. Dengan tambahan armada baru ini.
Sementara rute-rute baru yang dimaksud seperti Denpasar-Manado, Makassar-Medan-Jeddah dan Surabaya-Jaddah. Ada pula penerbangan internasional menuju London (Inggris), Manila (Filiphina), dan Mumbai (India).
Selain itu, perusahaan juga akan membuat hanggar baru dengan nilai investasi US$ 50 juta.Hanggar baru ini ditargetkan rampung September 2014 dan bisa menampung 16 pesawat. "Sumber dana dari right issue dan pinjaman bank BUMN," ujar Hendrianto Hardjono, Direktur Keuangan Garuda Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News